Mau tahu rasanya jadi murid pindahan yang masuk saat tahun ajaran baru sudah berjalan dua setengah bulan? Itu yang dirasakan Inggrid ketika ia kembali ke Jakarta setelah lima belas tahun tinggal di Kopenhagen.
Peraturan sekolah memaksa Inggrid untuk memilih ekskul jurnalistik. Ekskul ini pula yang menyebabkan Inggrid jadi harus berhadapan dengan Mirabel dan juga Mita, yaitu cewek cantik dengan antek-anteknya yang selalu saja mencari masalah, terutama dengan Inggrid.
Seiring waktu berjalan, kebencian Inggrid terhadap Jakarta dan rasa rindu pada Kopenhagen pelan-pelan mulai terkikis. Tapi, misteri kematian seorang siswa baru pada tahun kedua Inggris berada di SMA Bhinneka membuatnya menjadi ragu, apakah Jakarta akan benar-benar membuatnya betah.
Novel “You Are (Not) My Bestfriend” karya Esi Lahur ini mengambil latar sekolahan, di mana seorang gadis bernama Inggrid harus pindah ke Jakarta dari Kopenhagen, Denmark, karena mengikuti orang tuanya yang pindah lokasi kerja. Pada awal kepindahannya ke sekolah tersebut, Inggrid merasa kurang senang karena ia begitu kesulitan dalam berbahasa Indonesia, untungnya ia dibantu oleh Orella dan Sherly.
Beberapa novel karya Esi Lahur lainnya yang sudah terbit adalah “From Sumatra with Love”, “Cinderella Batavia”, “Izinkan Aku Mencintaimu”, “From Flores with Love”, “Andai Dia Tahu”, dan masih banyak lagi.
Tentang Buku:
Judul: You Are (Not) My Bestfriend
Penulis: Esi Lahur
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tanggal Terbit: 20 April 2015
ISBN: 9786020315669
Jumlah Halaman: 208 halaman
Berat: 0,3 kg
Lebar: 13 cm
Panjang: 20 cm
Pendosa adalah novel perdana Esi Lahur yang memiliki nama asli Maria Theresia Lahur. Novel ini terinspirasi dari pengalaman hidup penulis yang pernah menempuh SMA di Blitar, tinggal di asrama yang dikelola suster Katolik, dan mengalami masa kuliah yang kebetulan bertepatan dengan penggulingan Orde Baru.Lahir di Jakarta, 3 Oktober 1977, Esi adalah sarjana antropologi FISIP Universitas Indonesia (2001) yang kini bekerja sebagai wartawan di Tabloid Olahraga BOLA.Ketertarikan Esi pada dunia tulis-menulis sudah muncul sejak kecil. Waktu SD, pernah menulis di majalah Paroki Kristus Salvator, Petamburan, Jakarta, yang bernama Tambur.Saat kuliah, Esi mengikuti mata kuliah Penulisan Populer dengan dosen Ismail Marahimin yang membuatnya gemar menulis cerpen. Pengaruh mengikuti mata kuliah itu besar bagi Esi, karena cerpen pertama yang dikirimnya ke majalah Femina, Pengantinku menjadi juara pertama Sayembara Mengarang Cerpen Femina 2000. Sejak itu sejumlah cerpennya dimuat di majalah Femina dan Bobo.Kegemaran melakukan perjalanan ke sejumlah daerah di Indonesia digabungkan dengan kesenangan menulis menghasilkan novel Pendosa.