Kisah tentang manusia-manusia yang menjalani hidup di tengah tragedi peperangan, diceritakan lewat sudut pandang seorang anak lelaki Afghan yang cerdas, selalu ingin tahu, dan sangat kritis pada lingkungan sekitarnya.
Taliban telah mundur dari jalanan-jalanan di Kabul, namun masih meninggalkan bayang-bayang rezim mereka. Dalam usianya yang baru sebelas tahun, Fawad telah banyak mengalami pahit-getirnya kehidupan. Impiannya untuk memiliki kehidupan yang lebih baik terwujud ketika ibunya mendapat pekerjaan sebagai pengurus rumah seorang perempuan Barat––Georgie––dan dua temannya. Ketika Georgie menjalin hubungan dengan seorang pria Afghan yang disegani, Fawad yang menyayangi Georgie mulai khawatir; namun kemudian dia belajar bahwa cinta bisa mendorong manusia untuk melakukan banyak kebaikan.
Novel pertama Andrea Busfield ini memberikan gambaran tentang sisi-sisi kemanusiaan bangsa Afghan serta orang-orang asing yang hidup di antara mereka.