Sebatang kapur dan penghapus tergeletak di bawah papan tulis itu. Tampak benar telah sangat lama tak dipakai. Demikian minim angka-angka itu sehingga tak bisa dijadikan diagram batang, diagram kue cucur atau diagram naik-naik ke puncak bukit. Rupanya di kota ini, penduduknya telah lupa cara berbuat jahat.
Mata Inspektur semakin sendu menatap papan tulis itu. Keadaan yang tenteram ini perlahan-lahan membuat polisi di dalam dirinya terlena, lalu terbaring, lalu pingsan, lalu mati. Inspektur sungguh khawatir. Wahai kaum maling, ke manakah gerangan kalian?
Untuk pertama kalinya, Andrea Hirata menulis novel dalam genre kejahatan. Pembaca akan berjumpa tokoh-tokoh unik dengan pikiran menakjubkan, yang mudah bahagia dengan hal-hal sederhana.
Andrea Hirata Seman adalah si Ikal yang diceritakan dalam buku tetralogi buku Laskar Pelangi. Ia berpendidikan S1 dari Universitas Indonesia dan S2 dari Sheffield Hallam University (SHU), Inggris. Ia sempat melakukan riset di Universit de Paris, Sorbonne, Prancis dan risetnya itu, yang juga dikisahkan dalam buku ini, mendapat penghargaan khusus dari SHU. Hasil riset tersebut telah ditulis Andrea dalam buku berbahasa Inggris dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Andrea lahir di Belitong dan sampai saat ini masih bekerja di kantor pusat PT Telkom di Bandung.