Soft Cover, Februari 2017 | |||
Stock tidak tersedia
|
"Leila bercerita tentang kejujuran, Cerpen keyakinan, tekad, prinsip, dan pengorbanan.... Banyak idiom dan metafor baru di samping pandangan falsafi yang terasa baru karena pengungkapan yang baru. Sekalipun bermain dalam khayalan, lukisanlukisannya sangat kasat mata." H.B. Jassin, pengantar Malam Terakhir edisi pertama
"Dalam cerpen 'Air Suci Sita', ditulis di Jakarta 1987, Leila memulai ceritanya dengan kalimat: 'Tiba-tiiba saja malam menabraknya.' Sebuah ...