"Kalian akan merasakan remuk seketika tepat di dada saat membaca buku ini." -Fatimah Ratna Wijayanthi, Karyawan.
"Cinta adalah sekumpulan paradoks yang membingungkan. Maka meskipun menyakitkan, cinta tetaplah membahagiakan. Bacaan yang tepat, bagi mereka yang ingin mengeja makna cinta, patah, dan hati." -Galih Hidayatullah, Mahasiswa.
"Saya bahkan sampai 5 kali membacanya tanpa bosan. Sebuah karya yang patut dinikmati lagi, lagi, dan lagi." -Sulistyowati, Ibu Rumah Tangga.
"Saya memang menyelesaikan membaca bukunya dalam waktu singkat. Tetapi setelah saya baca, membutuhkan waktu yang lama sekali merenungkan isi ceritanya." -Rian Mantasa SP, Mahasiswa.
"Buku galau, yang mengobati galau." -Hanif Khoiriyah, Mahasiswi.
Darwis atau yang lebih dikenal dengan “Tere Liye” lahir dan tumbuh dewasa di pedalaman Sumatera. Ia lahir pada tanggal 21 mei 1979. Tere Liye menikah dengan Ny.Riski Amelia dan di karunia seorang putra bernama Abdullah Pasai.
Seperti di sebutkan di atas, Tere Liye tumbuh di Sumatera Pedalaman. Ia berasal dari keluarga sederhana yang orang tuanya berprofesi sebagai petani biasa. Anak ke enam dari tujuh bersaudara ini sampai saat ini telah menghasilkan 14 karya. Bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Berdasarkan email yang di jadikan sarana komunikasi dengan para penggemarnya yaitu darwisdarwis@yahoo.com.
Tere Liye meyelesaikan masa pendidikan dasar sampai SMP di SDN2 dan SMN 2 Kikim Timur, Sumatera Selatan. Kemudian melanjutkan ke SMUN 9 bandar lampung. Setelah selesai di Bandar lampung, ia meneruskan ke Universitas Indonesia dengan mengambil fakultas Ekonomi.
Dari karya-karyanya Tere Liye ingin membagi pemahaman bahwa sebetulnya hidup ini tidaklah rumit seperti yang sering terpikir oleh kabanyakan orang. Hidup adalah anugerah yang Kuasa dan karena anugerah berarti harus di syukuri.