Jalan hidup tak selamanya datar. Gelombang jalan kehidupan seringkali memercikan warna tak terduga. Yang putih, tak selamanya putih, yang hitam tak seterusnya kelam. Bagai persulihan siang dan malam, iman dalam hati bertambah dan berkurang silih berganti.

Terkadang, iman seperti buih di lautan. Terlihat bagai saujana, namun sejatinya ia rapuh dan mudah terberai oleh pewana yang membadai. Seperti daun kering yang berupaya bertahan di tangkai, namun gugur juga kala angin berhela. Terkadang pula, iman begitu kokoh seperti rumput liar. Meski terinjak, dilanda kekeringan, ringkai, bahkan mati, namun sekali saja hujan menerpa, ia bersemi kembali.

Dan inilah kisah perjalanan seorang muslimah menetapi jalan hidayah. Meski iman pernah terlepas dari genggaman, namun ia nyalakan kembali kerlip hidayah yang Allah kirimkan. Namun tak berarti ujian telah usai. Sebaliknya, cobaan hadir kembali sebagai penguji hati muslimah sejati.