Cara baru memahami otak: melalui optimalisasi otak, berarti mengoptimalkan hati, ruh, jiwa, kalbu, dan sebagainya. Buku ini memberikan banyak tip dan strategi. --Dr. dr. Taufik Pasiak, M.Pd., M.Kes., Ketua Pusat Studi Neurosains dan Spiritualitas UIN Kalijaga, Yogyakarta, Ketua Indonesia Neuroscience Club ***** - Mengatasi rasa cemas dan panik dengan teknik bernapas sederhana - Memberantas depresi dengan teknik meredakan PANAS (pikiran negatif seketika) - Mengekang amarah dengan diet dan nutrisi Dr. Amen - Menaklukkan impulsif untuk lebih fokus dengan teknik "Keajaiban Satu Halaman" - Menghilangkan obsesi yang mengkhawatirkan dengan teknik Dr. Amen - Mengendalikan laju siaga tubuh (cemas, panik, dan takut) dengan "Aturan 18/40/60" Anda merasa cemas, khawatir, atau bertabiat buruk? Anak Anda nakal dan tidak patuh? Rekan Anda jahat? Pernah cedera kepala? Ternyata, ada orang-orang yang tidak bersikap ramah, tidak suka bekerja keras, atau gelisah, bukan karena mereka menginginkannya, melainkan karena ada yang salah dengan otak mereka. Sesuatu yang dapat diperbaiki. Apakah Anda termasuk di antaranya? Berdasarkan pengalaman dan penelitian klinis yang luas, Dr. Amen menggunakan pencitraan otak di bidang psikiatri dengan kamera SPECT (single photon emission computed tomography) termutakhir. Dengan memperlihatkan gambar otak yang dihasilkan SPECT, psikiater yang perintis dan spesialis pencitraan otak ini membuktikan bahwa banyak persoalan yang sejak lama dianggap sebagai gejala penyakit jiwa--depresi, panik, gangguan memusatkan perhatian--sebenarnya adalah persoalan medis yang dapat ditangani secara medis, didukung aspek psikologi dan sosiologi. Selain pandangan yang sepenuhnya baru ini, Dr. Amen pun memberikan resep jitu yang praktis, sederhana, dan efektif untuk mengoptimalkan fungsi perilaku, kognitif, pengobatan, dan nutrisi. Semua itu berdasarkan pengalamannya merawat lebih dari 60.000 pasien di kliniknya selama lebih dari 10 tahun terakhir yang didukung oleh pengalaman dan penelitian koleganya. Ingat, tanpa fungsi otak yang benar, Anda bukanlah diri Anda yang sebenarnya. ***** Membuka pintu penafsiran dan intervensi yang bisa mengubah hidup. --Robert D. Hunt, M.D., Associate Clinical Professor of Psychiatry, Vanderbilt School of Medicine