Seluruh kisah dalam buku ini pada mulanya adalah rahasia. Namun, kini sudah tiba saatnya untuk membiarkan semuanya terbuka: sebab bukan hanya aku yang perlu tahu, kita semua perlu tahu.
Setelah membaca buku ini, kamu akan tahu mengapa pada akhirnya aku memutuskan untuk menceritakannya pada sebanyak mungkin orang termasuk kamu. Terus terang, aku tidak bisa merangkum alasan itu ke dalam satu atau dua kalimat agar kamu segera tahu. Kamu perlu membaca semuanya, pelan-pelan, agar kamu benar-benar “meresapinya”.
Bersiaplah untuk memasuki semesta sebelum kamu hidup di dunia.
***
"Novel ini, memberikan nuansa makna yang berbeda mengenai tempat sebuah kehidupan dimulai … sarat akan makna kehidupan. Setiap individu diharapkan setelah membaca buku ini akan mensyukuri keberadaannya serta mensyukuri kehidupan yang dititipkan dalam wujud anak kepada mereka. Bacaan yang sangat cocok dibaca untuk para calon orangtua …."
- Truly Rudiono, Goodreads Indonesia
"… idenya dahsyat ... siapa sih yang terpikir untuk membuat novel soal alam rahim? … Keren. Menyaksikan, mendengarkan, dari sudut pandang si bayi, memang menjanjikan pengalaman spiritual yang bisa jadi pengalaman luar biasa bagi pembaca …." - Suhindrati Shinta, Editor novel Laskar Pelangi
Fahd Djibran adalah nama pena dari Fahd Pahdepie (lahir di Cianjur, 22 Agustus 1986; umur 29 tahun). Penulis yang dikenal dengan karya-karya kreatifnya serta pemikiran-pemikiran segarnya tentang hal-hal di seputar kehidupan sehari-hari. Beberapa bukunya yang telah diterbitkan antara lain A Cat in My Eyes (2008), Curhat Setan (2009), Yang Galau Yang Meracau: Curhat (Tuan) Setan (2011), dua buah novel Rahim: Sebuah Dongeng Kehidupan dan Menatap Punggung Muhammad (2010), serta sebuah karya kolaborasi bersama Bondan Prakoso & Fade2Black dalam bentuk fiksi-musikal [1][2], Hidup Berawal Dari Mimpi (2011).
Fahd dikenal sebagai penulis kreatif yang memperkenalkan metode creative writhink (menjadi nominator dalam Anugerah Kekayaan Intelektual Luar Biasa Bidang Kreatif Tahun 2009 yang diselenggarakan Dirjen Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan Nasional RI). Di samping itu, ia juga meraih beberapa penghargaan bergengsi dalam bidang penulisan dan pemikiran, antara lain: UNICEF Young Writer Award, DAR!Mizan Unlimited Creativity Award 2006 Sebagai Penulis Terbaik, Juara I MTQ Tingkat Nasional Bidang Karya Tulis Al-Quran, penghargaan Ahmad Wahib Award 2010 dari Yayasan Wakaf Paramadina dan Hivos Foundation, dan lainnya.
Pada tahun 2011, ia mewakili Indonesia dalam program Pertukaran Tokoh Muda Muslim Indonesia-Australia yang diselenggarakan Australia-Indonesia Institute, University of Melbourne, dan Islamic Council of Victoria, Australia. Di samping menulis, Fahd juga ...
Fahd memang selalu memikirkan ide yang tak pernah terpikirkan.
Buku ini memperkenalkan kita kembali pada alam rahim yang kita lupakan saat dilahirkan ke dunia. Rahim bukan sekedar organ tubuh wanita, tapi juga sebuah alam yang kita tempati selama 9 bulan. Dan selalu, bagian "ibu" dan "ayah" membuat saya menitikan air mata. Membaca buku ini membuat kita semakin menghargai kehidupan.
Buku ini membuat kita bersyukur dilahirkan di dunia. sampai terharu merinding bacanya. buat yang siap nikah, buku ini wajib dibaca, buat yg masih memadu kasih, akan lebih menghargai satu sama lain, buat yang jomblo, sumpah bikin iri bacanya, haha