Wajah lumayan, karier ada, dukungan keluarga nggak pernah kurang, punya teman se-geng yang asik abis, bisa ketawa kapan saja, dan... statusnya bukan jomblo. Itulah Pipit. Semua itu cukup jadi modalnya untuk bahagia, kan? Memang. Tapi, sejak dia mendadak ketiban rezeki jadi ibu bagi Lio, bocah laki-laki umur lima tahun, hidupnya berubah 180 derajat! Putus dengan pacar, tenaga dan emosi terkuras ke sana-sini, pekerjaan kacau-balau---bahkan sampe dipecat---teman-teman menjauh.... Aduh! Semua berantakan! Apa yang bisa membuat hidupnya kembali cerah seperti dulu?Dokter yang memeriksanya menyarankan supaya dia segera punya pacar. Ha! Mana ada sih cowok yang mau menerima dia lengkap satu paket dengan Lio? Pak Sapta yang dewasa dan mapan saja, yang mampu melimpahinya dengan perhatian dan hadiah serbasempurna, tak ingin keasikannya dengan Pipit ditengahi Lio.... Kebalikan dengan Aries. Ah, cowok sinting itu malah mampu membuat Lio menjadi tenang. Tapi sebelnya, cowok itu hobi benar adu mulut... mulutnya gak ada brentinya nyela dan berkomentar...
Lahir di Cirebon pada 22 Maret, suka sekali membaca buku. Tetapi dari sekian banyak buku yang dibacanya, buku-buku resep masakan dan kuelah yang paling membuatnya seolah kesetrum (Seperti kurang intelek ya? Tetapi jujur pada lidah dan perut adalah hal penting baginya). Dia memang hobi masak, apalagi memasak untuk keluarga kecilnya yang telah membuatnya merasa menjadi perumpuan istimewa.Alumnus Komunikasi Fisipol UGM ini sempat menjadi copywriter dan account executive selama beberapa tahun di perusahaan periklanana di Jakarta.