“Ketika cinta dan luka dirahasiakan oleh bibir, maka batik mampu menyuarakannya....”
Megamendung warna merah yang tersimpan di lemari itu adalah hasil dialog antara jiwa dan jemari Sinur dengan canting, malam, kain primisima, bara tungku, dan akar mengkudu. Memuat kisah rahasia tentang cinta terlarang, luka, perjuangan, sekaligus kepasrahan. Niat Sinur, rahasia lebih dari setengah abad itu akan dibawanya sampai mati.
Namun, Awie bukan cucu yang rela membiarkan kisah masa lalu yang tak tuntas itu menjadi rahasia selamanya. Apalagi ketika dia tahu ada batik serupa yang diperlakukan bagai benda keramat di tempat lain...
Yang membuat Awie bimbang, apakah mengungkap kisah Megamendung kembar itu akan memulihkan sebuah hubungan, atau justru merusak harmoni?
Lahir di Cirebon pada 22 Maret, suka sekali membaca buku. Tetapi dari sekian banyak buku yang dibacanya, buku-buku resep masakan dan kuelah yang paling membuatnya seolah kesetrum (Seperti kurang intelek ya? Tetapi jujur pada lidah dan perut adalah hal penting baginya). Dia memang hobi masak, apalagi memasak untuk keluarga kecilnya yang telah membuatnya merasa menjadi perumpuan istimewa.Alumnus Komunikasi Fisipol UGM ini sempat menjadi copywriter dan account executive selama beberapa tahun di perusahaan periklanana di Jakarta.