Joyce Nadira akhirnya mendapatkan apa yang didambakannya selama ini: seorang pacar! Dunianya mendadak indah. Hidupnya jadi berarti. Tetapi Joy akhirnya tahu bahwa Stink--si pangeran tanpa cela itu:
a. Nggak tahu apa fungsi jam
b. Sinis pada sahabat-sahabat Joy
c. Nggak becus bahkan buat mempertahankan kuliahnya.
Haruskah Joy bertahan, mengingat ia mencintai Stink dan Stink pun sangat memujanya? Apalagi Stink sudah menerima Joy yang jerawatan, gendut, dan nggak fashionable. Itu kan berarti Joy juga harus melakukan hal yang sama. Itu kan arti cinta? Eh, atau bukan begitu?
Sialnya, Joy bertemu Ronal yang menyadarkannya bahwa ada banyak cowok yang jauuuh lebih baik daripada Stink. Hm... kok Joy jadi membandingkan Stink dan Ronal ya?
Joy makin pusing karena ia sedang mempersiapkan pentas teater perdananya. Ia mengincar peran utama. Apakah ia akan terpilih? Nggak gampang lho, karena saingannya cewek berbodi sempurna. Dalam pentas ini, seperti juga dalam kehidupan cintanya, Joy begitu gemas ingin menyatakan penampilan luar bukanlah segalanya. Akankah Joy berhasil?
just call ken. Aku tinggal di Jogjakarta (sejak lahir belum pernah pindah!). Aku lulusan Sastra Inggris Universitas Gadjah Mada. Hobi utamaku tentu saja: nulis. Aku sudah gemar nulis sejak SMP. Nggak pernah aku absen ikut klub jurnalistik waktu SMP dan SMA. Aku paling suka nulis cerpen, sampai-sampai pas ujian matematika di SMA aku malah nulis cerpen di lembar soalnya (maklum, aku stres berat kalo ngadepin angka, jadi lebih baik nulis cerpen, kan?). Dulu aku sering nulis cerpen untuk buletin SMA-ku.Aku pernah bekerja sebagai instruktur bahasa Ingris di sebuah lembaga kursus, juga sebagai penerjemah. I really enjoy my job. Di antara kesibukkanku, aku selalu nyempetin nulis cerpen sebelum atau sepulang kerja. Ini novel pertamaku. Temanya kudapetin setelah membongkar memoriku waktu aku masih teenager. Semoga kamu suka! O iya, kalau kamu penasaran dan pengin tahu lebih banyak tentangku, email aja ke nikenjogya@yahoo.com