"Nia datang, Pa," katanya sambil melangkah ke depan cermin. Memandang bayangannya di dalam cermin itu. Dan tersenyum manis. "Nia cantik, kan, Pa? Akhirnya Nia memakai gaun pengantin yang Nia idam-idamkan. Papa juga melihat Nia pakai baju pengantin, kan Pa? Persis seperti keinginan Papa!" Tujuh tahun Nia menunggu untuk memakai gaun pengantin di depan ayahnya. Tetapi lima hari sebelum hari pernikahannya, dia baru tahu, dia telah ditipu mentah-mentah oleh Jon, calon suaminya yang masih mempunyai istri yang sah. Rian, mantan pacarnya sejak SMP, bersedia mengorbankan diri untuk menikah dengan Nia, demi menutup malu. Meskipun untuk itu dia terpaksa mengorbankan cintanya pada Angel, kekasihnya yang telah menghilang selama tujuh tahun. Tetapi mampukah pernikahan yang hanya dilandasi cinta remaja dan belas kasihan bertahan terhadap godaan cinta kedua yang lebih matang dan kuat? Ketika istri Jon tiba-tiba meninggal dan Angel mendapat kecelakaan sehingga menderita amnesia, sanggupkah Nia dan Rian mempertahankan perkawinan mereka?
Mira W lahir dan dibesarkan di Jakarta, menempuh dan menyelesaikan pendidikan di Fakultas Kedokteran Universitas Trisakt, Jakarta. Sekarang bertugas di Universitas Prof.Dr.Moestopo sebagai staf pengajar merangkap dokter di Klinik Karyawan dan Mahasiswa. Mulai menulis cerpen di majalah-majalah ibukota seperti Femina, Kartini, Dewi, dan lain-lain sejak tahun 1975, dengan nama M.Wijaya. Cerpennya yang pertama berjudul Benteng Kasih, dimuat dalam majalah Femina tahun 1975. Menulis novel sejak tahun 1977, mula-mula dimuat sebagai cerber di majalah Dewi dengan judul Dokter Nona Friska, kemudian dibukukan dengan judul Kemilau Kemuning Senja dan pernah difilmkan dengan judul yang sama. Novelnya yang kedua berjudul Sepolos Cinta Dini, pernah dimuat sebagai cerber di harian Kompas tahun 1978, kemudian dibukukan oleh Gramedia. Istimewanya, hampir semua novelnya sudah difilmkan dan disinetronkan.