Format
Soft Cover
Penulis
Lucia Priandarini
Kategori
Buku
Fiksi

Bahasa
Indonesia (8)

Reading Level
Anak-anak (3-6 tahun) (2)

Hasil: 1 - 8 dari 8
GRIDLIST
1.
Penyalin Cahaya oleh Lucia Priandarini
Soft Cover, Juni 2022 Rp. 70.000 Rp. 52.500 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Aku Suryani, seorang mahasiswi. Ini pertama kalinya aku ke pesta untuk ikut merayakan kemenangan Teater Mata Hari, grup teater tempat aku menjadi sukarelawan pembuat website. Di pesta itu aku mabuk hingga tak sadarkan diri saat diantar pulang. Namun, keesokan harinya, tanpa sepengetahuanku, aku mendapati foto-fotoku yang sedang mabuk terunggah di media sosial. Foto-foto itu membuatku kehilangan beasiswa dan diusir dari rumah. Aku yakinseorang anggota teater telah mengerjaiku. Dibantu ...
2.
Mengejar Ujung Pelangi oleh Lucia Priandarini (@rinilucia)
Soft Cover, April 2020 Rp. 66.000 Rp. 56.100 (15% OFF)
Stock di Gudang Supplier
Kita ingin meraih sesuatu lebih dulu dari orang lain. Kita ingin menggenggam yang belum ada dan menjalani yang belum tiba. Kita tidak pernah ingin tertinggal. Kita terbiasa meletakkan tujuan jauh di sana hingga ingin lekas melompat ke hari esok dan esoknya lagi. Begitu seterusnya. Perasaan-perasaan ini menjebak dan membuat kita kesulitan untuk merasa cukup. Membuat kita selalu merasa ada yang kurang, tidak akan lengkap sebelum hari esok tiba. ...
3.
Dua Garis Biru oleh Lucia Priandarini
Soft Cover, Juli 2019
Stock tidak tersedia
Dara, gadis pintar kesayangan guru, dan Bima, murid santai yang cenderung masa bodoh, menyadaribahwa mereka bukan pasangan sempurna. Tetapi perbedaan justru membuat keduanya bahagia menciptakan dunia mereka sendiri. Dunia tidak sempurna tempat mereka bisa saling mentertawakan kebodohan dan menerbangkan mimpi. Namun suatu waktu, kenyamanan membuat mereka melanggar batas. Satu kesalahan dengan konsekuensi besar yang baru disadari kemudian. Kesalahan yang selamanya akan mengubah ...
4.
Teman Baru Ara oleh Lucia Priandarini
Soft Cover, November 2018
Stock tidak tersedia
Hari ini Ara pindah ke SD Cahaya. Ia deg-degan karena takut tidak akan mendapatkan teman. Namun ternyata teman-teman sekelas Ara sangat ramah dan baik kepadanya. Hanya ada satu yang kurang, teman sebangku Ara tidak ada. Ke mana ya teman sebangkunya itu? Buku ini dibuat berdasarkan film Keluarga Cemara produksi Visinema Pictures. ...
5.
Mengapa Ara Lompat-Lompat? oleh Lucia Priandarini
Soft Cover, November 2018
Stock tidak tersedia
Setiap hari Ara bermain lompat tali bersama Lala dan Biru di sekolah. Ara juga selalu melompat-lompat di halaman rumah. Pokoknya buat Ara melompat-lompat itu harus! Sebenarnya apa sih yang bikin Ara selalu melompat-lompat? Buku ini dibuat berdasarkan film Keluarga Cemara produksi Visinema Pictures. ...
6.
POSESIF oleh Lucia Priandarini
Soft Cover, September 2017
Stock tidak tersedia
INI CINTA PERTAMA BAGI LALA, TAPI YUDHIS INGIN SELAMANYA Aku belum memutuskan untuk tetap mencintai atau membencinya. Ia membuatku ingin memeluknya, tapi sekaligus ingin lari menjauh di saat yang sama. Lala: Aku bahagia. Bersama Yudhis aku menemukan yang selama ini tak kupunya, perhatian dan kebebasan. Namun, ada debar ketakutan menyelinap. Kadang jadi teman baik, kadang kejutan yang mengganggu. Aku berusaha untuk percaya, tapi tak bisa. Yudhis: Mungkin ini terlalu cepat. Gue sudah memutuskan ...
7.
11:11 oleh Lucia Priandarini
Soft Cover, Maret 2016
Stock tidak tersedia
Apa hal terburuk dari bertemu orang dari masa lalu? Bisa jadi jawabannya adalah menghadapi kepingan diri pada masa silam yang diam-diam ingin disembunyikan. Orang bilang masa lalu mestinya ditinggalkan demi menatap masa depan. Padahal, masa lalu adalah cermin untuk mengingat siapa dan dari mana perjalanan manusia bermula. Btari tidak menyangka open trip pertamanya ke Bromo membawanya berjumpa dengan Mikhail teman masa kecilnya. Btari tak pernah lagi bertemu Mikha sejak keluarganya memutuskan ...
8.
Episode Hujan oleh Lucia Priandarini (1)
Soft Cover, Januari 2016 Rp. 84.000 Rp. 63.000 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
“Hujan membuatku merasa tidak sendiri. Rintik hujan membuatku sadar. Aku bukan satu-satunya orang yang jatuh, lalu pecah membentur batu dan aspal jalanan, atau larut bersama kelokan sungai.” “Pluviophile,” ucap Katya. “Apa itu?” “Itu kamu. Orang yang merasakan kedamaian saat hujan,” ungkap Katya. Meski ia tahu, pria itu—Banyu Mili—sepertinya bisa merasa damai kapan pun juga. Bagi orang lain, pembicaraan tentang hujan barangkali terdengar konyol. Tapi, bagi Katya, bersama ...