Pat dan Isabel sebal sekali ketika harus bersekolah di St. Clare sekolah putri berasrama. Mereka yakin mereka tak akan senang di sana. Tapi setelah mereka benar-benar masuk St. Clare dan berkenalan dengan Hilary, Janet, Kathleen, Sheila, dan lain-lainnya, yang terjadi justru sebaliknya. Tanpa mereka sadari mereka jatuh cinta pada St. Clare. Ini bisa dimaklumi St. Clare memang sekolah yang penuh kegiatan dan keriangan. Dan juga keramaian, karena gadis-gadis tanggung murid-murid sekolah itu kelihatannya berhobi sama : berbuat iseng. Tapi sebetulnya mereka gadis-gadis yang baik dan berbakat. Lihat saja prestasi mereka pada akhir semester. Dalam buku keenam ini yang merupakan kisah terakhir dalam serial ini,Pat dan Isabel.
Gadis-gadis St. Clare sekarang berada di kelas lima, sebentar lagi akan naik ke kelas enam, tetapi mereka tidak terlalu tua untuk trik dan petualangan, lelucon dan kegembiraan. Terutama lucu adalah gadis Prancis Antoinette yang, seperti saudara perempuannya Claudine, tidak selalu mengerti cara St. Clare.
Si kembar Pat dan Isabel O'Sullivan, Carlotta, Bobby, Claudine, serta teman-teman mereka yang lain sudah duduk di kelas lima. Sebentar lagi mereka akan naik ke kelas enam, tingkat terakhir di St. Clare. Mereka sudah hampir dewasa, tapi belum terlalu tua untuk melakukan berbagai keisengan, kejenakaan, dan keasyikkan. Yang paling kocak adalah Antoinette, seorang murid baru yang masuk ke kelas dua.
Seperti kakaknya, Claudine, ia juga tidak selalu bisa memahami kebiasaan yang berlaku di St. Clare. Ia tidak mau disuruh-suruh Angela. Dan ketika gadis pesolek itu menyuruhnya menghidangkan roti bakar, ia mengolesi roti dengan Sudahlah — baca sendiri kisahnya!
Enid Blyton (1897-1968) dijuluki sebagai Ratu Tukang Cerita. Pengarang cerita anak paling produktif ini telah menulis sekitar 700 buku selama hidupnya. Beberapa hasil karyanya telah diterjemahkan ke dalam 129 bahasa. Namanya dicantumkan dalam daftar UNESCO 1975 sebagai pengarang wanita kedua di dunia yang bukunya paling banyak diterjemahkan.
Dalam survei yang diadakan di sekolah-sekolah dasar dan menengah di Eropa, 80% anak-anak memilihnya sebagai pengarang favorit mereka. Enid Blyton yang lahir di Dulwich London, gemar membaca sejak kecil. Pada usia 18 tahun ia telah banyak menerbitkan puisi dan cerita pendeknya, namun bakat istimewanya sebagai pengarang cerita anak baru tampak setelah ia menjadi guru. Tahun 1922,buku pertamanya Child Whispers diterbitkan. Enid Blyton meninggal pada usia 81 tahun.
Walaupun kini telah tiada, ia meninggalkan kenangan manis bagi seluruh anak di dunia, berupa buku-bukunya yang telah ditulisnya.