Charlie, seorang penyapu lantai, terlahir dengan IQ 68 dan selalu jadi bahan olok-olok teman-temannya, hingga suatu saat eksperimen yang dimaksudkan untuk meningkatkan kecerdasan manusia mengubahnya menjadi seorang jenius.Tapi kemudian, Algernon, seekor tikus yang sebelumnya sukses melalui eksperimen yang sama, mengalami kemunduran kecerdasan secara drastis dan akhirnya mati. Akankah hal yang sama akan terjadi pada Charlie? *** Pedih. Sangat asli. - Publishers Weekly Menghangatkan jiwa Anda seperti secangkir coklat panas di musim dingin. - Epinions.com Kisah yang kaya, emosional, dan akan menggetarkan hati Anda... - Masterpis. Sedona, Arizona Sebuah contoh fiksi yang menggunakan hipotesis meyakinkan untuk menjelajahi renjana dan topik moral. - The Times Literary Supplement TERJUAL LEBIH DARI 5 JUTA KOPI Peraih HUGO AWARD dan NEBULA AWARD
Daniel Keyes lahir di New York dan bergabung dengan Angkatan Laut Amerika di usia 17 tahun. Setelah meninggalkan Angkatan Laut, ia meneruskan studinya di City College of New York (CUNY) di mana dia menerima S1 di bidang psikologi.
Ia kemudian bekerja sebagai editor bagian fiksi, namun tak lam kemudian ia meninggalkan bidang ini dan beralih ke fotografi fashion. Ia kemudian mendapatkan sertifikasi untuk mengajar bahasa Inggris di sekolah-sekolah di New York.
Sambil mengajar, ia meneruskan sekolahnya di CUNY untuk mendapatkan S2 dalam bahasa Inggris dan Sastra America. Setelah lulus S2, ia mengajar di Wayne State University di bidang menulis kreatif. Ia bergabung kemudian bergabung di Ohio University dan mendapatkan status sebagai Professor Emeritus.
Bukunya "Flowers for Algernon" (di Indonesia: "Charlie si Jenius Dungu") selalu dicetak ulang dan telah menghargai berbagai penghargaan di dunia sastra.
ketika bodoh ia disukai banyak orang...karena keluguannya....tetapi setelah menjadi genius...semua orang menjauhinya....karena dia tak bisa lagi ... di "kerjai"