Pencarian

Brand
Mizan
Kategori
Buku
Sejarah

Bahasa
Indonesia (7)

Hasil: 1 - 7 dari 7
GRIDLIST
1.
Yerusalem
Satu Kota, Tiga Agama
oleh Karen Armstrong
Soft Cover, April 2018
Stock tidak tersedia
Yerusalem adalah kota yang paling disucikan sekaligus diperebutkan di muka bumi ini. Beribu-ribu tahun, sejarahnya dipenuhi berbagai peristiwa yang menginspirasi jutaan manusia, tetapi juga tragedi-tragedi paling mengerikan. Dalam buku ini, Karen Armstrong, pengarang Sejarah Tuhan, melacak sejarah bagaimana Yerusalem menjadi kota suci bagi tiga agama: Yahudi, Kristen, dan Islam. Armstrong menuturkan sejarah kota yang dipenuhi pergolakan spiritual dan politik. Dimulai dari masa sebelum ...
2.
No Image Available
Soft Cover, Mei 2011 Rp. 169.000 Rp. 135.200 (20% OFF)
Stock di Gudang Supplier
K.H. A. Wahid Hasjim, yang merupakan putra pendiri Nahdlatul Ulama Hadratusysyaikh K.H. Hasyim Asy'ari, dikenal sebagai sosok reformis dunia pendidikan pesantren dan pendidikan Islam di Indonesia. Dalam pandangan K.H. A. Wahid Hasjim, ilmu umum dan ilmu agama harus dijembatani sebagai satu-kesatuan, sehingga tidak ada lagi dikotomi di antara keduanya. Buku ini mengupas sejarah hidup dan pergulatan K. H. A. Wahid Hasjim: tentang perannya di Majelis Alam A'la Indonesia, keterlibatannya dalam ...
3.
No Image Available
Sejarah Bangsa Israel Dalam Bibel dan Al Quran oleh Dr. Louay Fatoohi dan Prof Shetha Al Dargazelli
Soft Cover, Desember 2007
Stock tidak tersedia
"Proyek Fatoohi dan Al-Dargazelli bisa disebut sebagai Islamic archaeology, sebagai tandingan dari Biblical archaeology." --Nahyan Fancy, Ph.D. Dosen Jurusan Sejarah Universitas DePauw, Indiana, AS "Fatoohi dan Al-Dargazelli memulai penelitian dengan keyakinan bahwa Al-Quran adalah firman Tuhan, sehingga hanya memuat informasi akurat tentang peristiwa-peristiwa historis. Oleh karena Eksodus Bani Israel telah mendapat banyak perhatian dari para pakar Bibel, Fatoohi dan Al-Dargazelli juga ...
4.
No Image Available
Maling Republik oleh Soenaryono Basuki Ks
Soft Cover, Februari 2007
Stock tidak tersedia
Saat negara sedang gawat, saat para pemuda seusia dia memanggul senjata untuk membebaskan Republik dari jajahan Belanda, Budiman malah menjadi maling. Dari kakek guru malingnya, dia belajar ilmu maling-ilmu yang ditekuni dan diyakini dapat mengangkat hidupnya. Tapi sebagai maling,dia tidak pernah merasa bahagia dan tidak pernah merasa aman. Masyarakatmengecapnya sebagai sampah, bahkan namanya pun ditamba h dengan kata 'Benggol'untuk membedakan dari 'Budiman Guru', 'budiman tukang' dan ...
5.
No Image Available
Hard Cover, Februari 2007
Stock tidak tersedia
Kita hidup dalam masa transformasi sosial dan kegelisahan yang luar biasa. Setiap hari gambaran tentang peperangan, kemiskinan, bencana alam, dan terorisme disorotkan ke ruang-ruang tengah kita. Adakah sesuatu dari masa silam yang dapat mengajari kita bagaimana menanggapi situasi penuh kekerasan ini?Dalam buku ini, Karen Armstrong mengajak kita menjelajahi panorama evolusi tradisi-tradisi agama untuk menemukan jawab bagi pertanyaan di atas. Setelah memukau dunia dengan Sejarah Tuhan, Karen ...
6.
No Image Available
Hard Cover, November 2006
Stock tidak tersedia
Di awal-awal perkembangannya, Islam terbukti mampu tampil sebagai pencerah dan transformator masyarakat; dari masyarakat yang diselimuti kebodohan menjadi masyarakat yang bermartabat dan berperadaban. Bahkan Islam bukan hanya memberi arah perjuangan bangsa Indonesia hingga mencapai kemerdekaannya, tetapi lebih jauh Islam merekatkan wilayah-wilayah Nusantara dalam kultur keindonesiaan yang kuat, yang kelak menjadi modal utama integrasi bangsa. Ini berarti keislaman dan keindonesiaan telah ...
7.
Lachen Mit Gus Dur oleh Arndt Graf, Johanna Pangestian-Harahap
Soft Cover, Desember 2004
Stock tidak tersedia
Gus Dur alias Abdurrahman Wahid ist ein fuhrender islamischer Geistlicher, Intellektueller und Politiker Indonesiens. In der schwierigen Phase von 1999 bis 2001 war er auch Staatsprasident dieses viertgrobten Landes fder Welt. Jenseits aller Bewertungen seines tagespolitischen Tuns wird er von Millionen von Indonesien als weiser und gutiger religloser Fuhrer geliebt, dessen Humor fast schon sprichwortlich ist. in seinen Scherzen finden sich haufig tiefere religlose Aussagen wie etwa die, ...