Astrid Florita bukan Cinderella, dia hidup di Planet Kemiskinan. Usianya masih belia, tapi sudah harus menghidup diri sendiri dan adik semata wayangnya, Willa. Keadaan memaksa Astrid tumbuh menjadi gadis tangguh yang pantang menyerah. Hingga, cita-cita lama yang pernah dipaksanya untuk mati, mengantarkan Astrid pada dunia baru. Rancangannya yang berlabel Kenangan, membuka berjuta pintu kesempatan. Salah satunya adalah mengenal Jang Song Joo, pria asal Korea yang sering keliru memilih kata dalam Bahasa Indonesia. Song Joo mengurus lini busana bernama Dressy yang kelak mempekerjakan Astrid. Pertemuan pertama mereka berkesan buruk bagi Song Joo karena Astrid telat dua jam! Namun, di mata lelaki itu, kegeniusan ide dari Kenangan membuatnya tak punya pilihan kecuali merekrut gadis itu menjadi salah satu tim desain. Perjalanan ke Korea membuat hubungan keduanya berubah.
Perasaan ajaib bernama cinta itu mulai meletup ke udara. Setelah tarik-ulur yang membuat lelah, Song Joo berhasil meyakinkan Astrid untuk menjadi kekasihnya. Akan tetapi, apalah artinya mengaku cinta jika tak kuasa melewati badai penguji, bukan? Astrid memilih melepaskan Song Joo yang harus kembali ke negaranya. Gadis itu tak sanggup menjalani hubungan jarak jauh. Ketika Song Joo kembali ke Jakarta, Astrid tahu perasaannya pada lelaki itu takkan pernah mati. Dia menderita karena cinta yang terpaksa disembunyikan. Apalagi saat Song Joo bersikap seolah mereka tak pernah terikat asmara. Mungkinkah lelaki itu tak pernah mencintai Astrid?