Petualangan empat wartawan lifestyle selalu tak terduga, berlari di jalur-jalur underground Metro di Paris, terhanyut dalam dilema kesetiaan di lantai dua bus merah di London, terpelintir antara memori dan kenyataan di gedung-gedung tua di Milan, teraduk gelombang fashion dunia di Show Christian Dior, Channel, Fendi, Max Mara, Prada, dan Paul Smith. Padahal kami mereka terikat di Jakarta. Mereka adalah: AlifSiapa saya ini? Seorang tamak cinta yang mendambakan freedom, dua sisi yang bertolak belakang. Yang pertama butuh komitmen dan perasaan, yang kedua butuh keberanian dan ketidakpedulian. God. Bagaimana harus menggabungkan keduanya? Saya tak mau hanya salah satu.Raisa:Elu bikin gue sangat kecanduan, pingin terus-terusan ketemu. Gue pikir, friends becomes lovers? Why not? I'm good enough for him, he's always nice to me, what more? I will move first... ladies first.Didi:Gue juga maunya hanya french kiss, dia juga gitu."Hari begene kok sesama laki-laki pacaran, too old fashioned," katanya begitu. Lagi pula kalau dipikir-pikir, sesama laki-laki pacaran, life goal-nya apa?Nisa:Sandwich? Hah. Sandwich selain roti adalah semacam istilah untuk satu sex activity yang melibatkan tiga orang, dua sebagai roti, satu sebagai daging atau selada untuk vegetarian. Pasti ada yang tidak benar dari kode gerak bibir Gavin ke Oliver. Pasti mereka punya hidden agenda.
Syahmedi Dean, seorang jurnalis bidang lifestyle, lahir di Medan tahun 1969, dan menamatkan kuliah S1 Jurusan Desain Komunikasi Visual di Institut Seni Indonesia Yogyakarta tahun 1995. Pengalaman jurnalistik pertamanya dialami tahun 1995 di harian The Examiner Newspaper untuk bidang kriminal, di kota kecil Launceston di Pulau Tasmania, Australia. Kemudian berturut-turut menjadi redaktur di Femina, Cosmopolitan Indonesia, Harpers Bazaar Indonesia, dan Dewi.Pernah menjadi penyiar di radio Unisi FM Yogyakarta dan magang sebagai staf produksi di Radio ABC juga di Launceston, Australia. Tahun 1995 mewakili Provinsi DI Yogyakarta untuk Australia-Indonesia Youth Exchange Programme. Sejak tahun 2001 sampai 2003 menjadi koordinator reportase spring/summer fashion week di Milan, Paris dan London untuk Femina Group. Sekarang Syahmedi Dean tinggal di Jakarta, menulis sequel kedua L.S.D.L.F