Memahami kehendak Tuhan dalam kitab suci tidak pernah sepi dalam konstruksi mental yang netral. Penafsiran pun senantiasa diwarnai konstalasi klaim-klaim kebenaran.Namun karena isfata, pemahaman, dan pengetahuan manusia bersifat partikular, pencarian makna final dari teks-teks Tuhan dalam sejarah tidak pernah berakhir.
Buku ini mengklarifikasi asumsi-asumsi yang tidak pernah kita sadari ketika kita membaca, merenungi, dan berdialog dengan teks kitab suci.Dengan begitu, penulisnya menggugat ideologi kita tentang kebenaran, sekaligus menelanjangi chauvinisme kita terhadap orang lain.
"Buku yang Anda baca ini adalah buku pertama tentang hermenueutika bahasa agama dari seorang ahli filsafat Islam.Dari buku ini Anda akan mendapatkan banyak inspirasi untuk memahami kompleksitas bahasa agama, khususnya bahasa kitab suci. - Nurcholis Madjid (alm.)
Buku ini akan menjadi bacaan wajib bagi semua yang ingin memahami apa yang dipesankan dalam Kitab Al-Quran.Komaruddin Hidayat memperlihatkan bagaimana usaha hermeneutis yang saksama dalam membuka makna teks-teks suci yang sebenarnya. - Frans Magnis Suseno, Guru Besar Filsafat STT Driyarkara, Jakarta.
Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Alumni pesantren modern Pabelan, Magelang (1969) dan pesantren al-Iman, Muntilan (1971). Menyelesaikan Sarjana Muda (BA) di bidang Pendidikan Islam (1977) dan Sarjana Lengkap (Drs.) di bidang Pendidikan Islam (1981) di IAIN Jakarta. Meraih doktor di bidang Filsafat Barat di Middle East Techical University, Ankara, Turkey (1990). Menulis di berbagai media massa. Dosen pada Fakultas Pasca Sarjana IAIN Jakarta (sejak 1990); dosen pada Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (sejak 1992); dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara (sejak 1993). Selain sebagai dosen, ia juga sebagai Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur`an (sejak 1991); Dewan Redaksi jurnal Studia Islamika (sejak 1994); Dewan Editor dalam penulisan Encylopedia of Islamic World; dan Direktur pada Pusat Kajian Pengembangan Islam Kontemporer, IAIN Jakarta (sejak 1995). Sejak tahun 1990, ia merupakan salah satu peneliti dan dosen tetap Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta