Buku ini diberi judul Politik Panjat Pinang: Di Mana Peran Agama? Diharapkan buku ini bisa merajut jarak atau kesengajaan antara kehidupan politik dan moral agama atau bahkan bisa menghilangkan jarak. Artinya, semua tindakan dan kebijakan politik tidak bisa dibenarkan, jika keluar dari moralitas universal yang juga diajarkan oleh agama. Realitas sosial-politik yang cenderung seperti perilaku lomba panjat pinang ketika menyambut acara peringatan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus terjadi karena agama tidak dipahami substansinya, yakni nilai-nilai dasarnya. Agama, bahkan seringkali dipahami sebagai sesuatu yang serba formal, kaku, keras dan tidak mengarah pada misi agama yang sejatinya.
Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Alumni pesantren modern Pabelan, Magelang (1969) dan pesantren al-Iman, Muntilan (1971). Menyelesaikan Sarjana Muda (BA) di bidang Pendidikan Islam (1977) dan Sarjana Lengkap (Drs.) di bidang Pendidikan Islam (1981) di IAIN Jakarta. Meraih doktor di bidang Filsafat Barat di Middle East Techical University, Ankara, Turkey (1990). Menulis di berbagai media massa. Dosen pada Fakultas Pasca Sarjana IAIN Jakarta (sejak 1990); dosen pada Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (sejak 1992); dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara (sejak 1993). Selain sebagai dosen, ia juga sebagai Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur`an (sejak 1991); Dewan Redaksi jurnal Studia Islamika (sejak 1994); Dewan Editor dalam penulisan Encylopedia of Islamic World; dan Direktur pada Pusat Kajian Pengembangan Islam Kontemporer, IAIN Jakarta (sejak 1995). Sejak tahun 1990, ia merupakan salah satu peneliti dan dosen tetap Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta