Wacana ^negara Islam^ kembali marak diperbincangkan. Fenomena Negara Islam Irak dan Suriah (NIIS) atau Islamic State of Iraq and Syria (ISIS)-sebagai salah satu produk ekstrem dari kompleksitas konflik di Timur Tengah yang terkait erat dengan pertarungan antarkekuatan politik kawasan bahkan global-mengharu biru dunia. Abu Bakar Al-Baghdadi, sang pelopor organisasi ini, disebut telah mendeklarasikan dirinya sebagai khalifah baru untuk dunia Islam. Ia memanggil pemeluk Islam di seluruh dunia untuk hijrah ke wilayah yang dikuasai pasukannya. ^Siapa pun yang dapat pindah ke negara Islam seharusnya berpindah karena hijrah ke rumah Islam adalah sebuah kewajiban,^ ungkap Al-Baghdadi. Buku ini hadir sebagai respons terhadap gagasan mendirikan negara Islam yang menjalar hingga ke wilayah Nusantara. Berwujud antologi pemikiran dari para cendekiawan Muslim Indonesia, buku ini dengan tegas menolak lahirnya paham-paham yang hendak merusak komitmen negara-bangsa Indonesia (NKRI), UUD 1945, Pancasila, dan Bhinneka Tunggal Ika. Indonesia, bagi mereka, tidak kondusif bagi tumbuhnya gagasan khilafah, baik yang damai apalagi kekerasan. Islam Indonesia adalah Islam jalan tengah yang menolak ekstremisme dan radikalisme. Pengkhianatan terhadap itu dengan memaksakan pendirian negara Islam berarti pengkhianatan terhadap para pejuang bangsa dan agama yang telah gugur di medan juang demi membela rakyat Nusantara.
Lahir di Magelang, Jawa Tengah, 18 Oktober 1953. Alumni pesantren modern Pabelan, Magelang (1969) dan pesantren al-Iman, Muntilan (1971). Menyelesaikan Sarjana Muda (BA) di bidang Pendidikan Islam (1977) dan Sarjana Lengkap (Drs.) di bidang Pendidikan Islam (1981) di IAIN Jakarta. Meraih doktor di bidang Filsafat Barat di Middle East Techical University, Ankara, Turkey (1990). Menulis di berbagai media massa. Dosen pada Fakultas Pasca Sarjana IAIN Jakarta (sejak 1990); dosen pada Fakultas Pasca Sarjana Universitas Indonesia (sejak 1992); dosen Sekolah Tinggi Filsafat (STF) Driyarkara (sejak 1993). Selain sebagai dosen, ia juga sebagai Dewan Redaksi majalah Ulumul Qur`an (sejak 1991); Dewan Redaksi jurnal Studia Islamika (sejak 1994); Dewan Editor dalam penulisan Encylopedia of Islamic World; dan Direktur pada Pusat Kajian Pengembangan Islam Kontemporer, IAIN Jakarta (sejak 1995). Sejak tahun 1990, ia merupakan salah satu peneliti dan dosen tetap Yayasan Wakaf Paramadina, Jakarta