Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah buku pertama Djenar Maesa Ayu yang langsung merebut perhatian pembaca. Tema yang berani dan cara bercerita yang lugas serta eksploratif membuat karya ini menuai banyak pujian serta kritik ketika awal diluncurkan. Di cerpen "SMS", Djenar menggunakan format SMS untuk bercerita. Sementara cerpen "Wong Asu" hanya menampilkan dialog saja. Penggunaan metafora yang unik bisa dibaca pada cerpen "Durian". Cerpen "Waktu Nayla" bahkan menjadi Cerpen Terbaik Kompas 2003. Dalam perjalanannya, dua dari cerpen dalam buku ini pun menjadi inspirasi bagi Djenar untuk pembuatan film Mereka Bilang, Saya Monyet! yang disutradarainya sendiri. Film ini menyabet beberapa penghargaan pada festival bergengsi di dunia.
"Dalam berbahasa, Djenar menunjukkan kepiawaiannya yang kuat pada kelugasan berucap. Bahasanya kuat dan padat. Itulah kecenderungannya. Ia tidak menyia-nyiakan kata-kata untuk segera secara jitu menyampaikan ikhwal yang ingin ditampilkan."
---Sutardji Calzoum Bachri
Penghargaan untuk Film
Indonesian Movie Award 2008 (Winner of The Best Actress, Winner of the Best New Comer Actress, Nominated as the Most Favorite Movie), Singapore International Film Festival 2008 (Nominated as The Best Asian Feature Film, Silver Screen Award), Osian's Cinefan International Film Festival (Nominated as The Best First Feature Film), Jogja Netpac International Film Festival 2008 (Official Selection), Hongkong International Film Festival 2008 (Official Selection), Tallin Black Night International Film Festival 2008 (Official Selection), Jakarta International Film Festival 2008 (Nominated as The Best Director and The Best Feature Film), Asian Hot Shots Berlin 2009 (Official Selection)
Ibu dari Banyu Bening dan Btari Maharani ini lahir di Jakarta, 14 Januari 1973.Cerpen-cerpennya telah tersebar di berbagai media massa Indonesia seperti Kompas, the Jakarta Post, Republika, Koran Tempo, majalah Cosmopolitan, dan Lampung Post. Buku pertama Djenar yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! telah cetak ulang 8 kali dan masuk dalam nominasi 10 besar buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003, selain juga akan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Saat ini cerpen dengan judul yang sama sedang dalam proses pembuatan ke layar lebar. Cerpen Waktu Nayla menyabet predikat Cerpen Terbaik Kompas 2003, yang dibukukan bersama cerpen Asmoro dalam antologi cerpen pilihan Kompas itu. Sementara cerpen Menyusu Ayah menjadi Cerpen Terbaik 2003 versi Jurnal Perempuan dan diterjemahkan oleh Richard Oh ke dalam bahasa Inggris dengan judul Suckling Father untuk dimuat kembali dalam Jurnal Perempuan versi bahasa Inggris, edisi kolaborasi karya terbaik Jurnal Perempuan.Buku keduanya, Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) juga meraih sukses dan cetak ulang kedua hanya dua hari setelah buku itu diluncurkan pada bulan Februari 2005. Kumpulan cerpen berhasil ini meraih penghargaan 5 besar Khatulistiwa Literary Award 2004.Nayla adalah novel pertama Djenar yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.