"Kata sudah murah. Dijual dalam khotbah-khotbah. Dikutip dalam ceramah-ceramah.
JAUHI NARKOBA!
SEKS BEBAS ADALAH PINTU MENUJU NERAKA!
Padahal Nayla tahu orang-orang yang kerap obral moral di pelbagai media itu pelaku dan pengguna juga. Semua mata pun terbuka, saat mereka tertangkap basah sedang berada sekamar dengan perempuan di sebuah kamar hotel berbintang lima. Atau saat di dalam brankas mereka terisi uang suap tak terkecuali narkotika. Munafik! Taik!"
Buku in terdiri dari 15 cerita pendek yang ditulis oleh Djenar Maesa Ayu. Empat diantaranya sudah pernah dipublikasikan sebelumnya yaitu: Air, Dan Lalu, Saia, dan Mata Telanjang.
Cerpen-cerpen di dalamnya mencoba membuka lebar-lebar mata masyarakat. Tema besarnya tentang kekerasan, dengan tokoh sentral perempuan. Baik kekerasan fisik, mental, seksual, kultural, dan struktural. Buku ini disajikan menarik, karena ditulis dengan prosa berima.
Dalam Saia, selalu ada yang tak terkisahkan dalam sebuah perjalanan. Bahkan dalam sebuah kisah, selalu ada yang tak terceritakan. Dan semuanya, dirangkum secara vulgar didalamnya.
Ibu dari Banyu Bening dan Btari Maharani ini lahir di Jakarta, 14 Januari 1973.Cerpen-cerpennya telah tersebar di berbagai media massa Indonesia seperti Kompas, the Jakarta Post, Republika, Koran Tempo, majalah Cosmopolitan, dan Lampung Post. Buku pertama Djenar yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! telah cetak ulang 8 kali dan masuk dalam nominasi 10 besar buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003, selain juga akan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Saat ini cerpen dengan judul yang sama sedang dalam proses pembuatan ke layar lebar. Cerpen Waktu Nayla menyabet predikat Cerpen Terbaik Kompas 2003, yang dibukukan bersama cerpen Asmoro dalam antologi cerpen pilihan Kompas itu. Sementara cerpen Menyusu Ayah menjadi Cerpen Terbaik 2003 versi Jurnal Perempuan dan diterjemahkan oleh Richard Oh ke dalam bahasa Inggris dengan judul Suckling Father untuk dimuat kembali dalam Jurnal Perempuan versi bahasa Inggris, edisi kolaborasi karya terbaik Jurnal Perempuan.Buku keduanya, Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) juga meraih sukses dan cetak ulang kedua hanya dua hari setelah buku itu diluncurkan pada bulan Februari 2005. Kumpulan cerpen berhasil ini meraih penghargaan 5 besar Khatulistiwa Literary Award 2004.Nayla adalah novel pertama Djenar yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.