Jika biasanya banyak buku yang terbit dari twitter berisi kumpulan tweet semata, maka T(w)ITIT! karya Djenar Maesa Ayu ini lebih dari sekadar itu.
Memiliki 61.000 lebih follower, akun twitter milik Djenar adalah salah satu akun terbesar dan terpopuler penulis perempuan Indonesia. Dari akun ini terpilih sebelas tweet Djenar yang kemudian dikembangkan menjadi cerita pendek.
‘Kehilangan adalah proses awal menemukan’, ‘Hidup bukan untuk mencari perhentian tapi untuk melakukan perjalanan’, ‘Jika ada anak panah yang menusukmu, berharaplah itu bukan berasal dari busur jenuhku’, adalah contoh beberapa tweet yang dikembangkan menjadi cerita di dalam buku ini. Banyak pembaca Djenar yang kemudian meneruskan kalimat-kalimat itu dengan me-retweet-nya, tapi kadang ada juga yang salah arti dan salah tangkap hingga kege-eran. Untuk hal yang satu ini, Djenar pun menuliskan: “Status twitter oleh beberapa orang sering ditengarai sebagai isyarat. Sorry, kamu salah alamat!’.
Ibu dari Banyu Bening dan Btari Maharani ini lahir di Jakarta, 14 Januari 1973.Cerpen-cerpennya telah tersebar di berbagai media massa Indonesia seperti Kompas, the Jakarta Post, Republika, Koran Tempo, majalah Cosmopolitan, dan Lampung Post. Buku pertama Djenar yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! telah cetak ulang 8 kali dan masuk dalam nominasi 10 besar buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003, selain juga akan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Saat ini cerpen dengan judul yang sama sedang dalam proses pembuatan ke layar lebar. Cerpen Waktu Nayla menyabet predikat Cerpen Terbaik Kompas 2003, yang dibukukan bersama cerpen Asmoro dalam antologi cerpen pilihan Kompas itu. Sementara cerpen Menyusu Ayah menjadi Cerpen Terbaik 2003 versi Jurnal Perempuan dan diterjemahkan oleh Richard Oh ke dalam bahasa Inggris dengan judul Suckling Father untuk dimuat kembali dalam Jurnal Perempuan versi bahasa Inggris, edisi kolaborasi karya terbaik Jurnal Perempuan.Buku keduanya, Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) juga meraih sukses dan cetak ulang kedua hanya dua hari setelah buku itu diluncurkan pada bulan Februari 2005. Kumpulan cerpen berhasil ini meraih penghargaan 5 besar Khatulistiwa Literary Award 2004.Nayla adalah novel pertama Djenar yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.