Nayla, seorang perempuan yang tidak mencari cinta. Seorang perempuan yang mencari mabuk. Seorang perempuan yang sebenarnya sedang mabuk cinta tapi tidak mau mengakuinya. –Ben
Gimana tamu-tamu yang baru bisa tahu kalau Nayla bukan cewek bayaran? Tingkah lakunya jauh lebih brengsek ketimbang pramuria-pramuria tua itu. –Juli
Namanya Nayla. Teman-temanku sesama pembina tak ada yang suka dengannya. Mereka merasa Nayla sombong karena keluarganya terkenal dan kaya. Sudah seminggu ia di sini. Di kala senggang, kerjanya hanya tertawa-tawa sendiri, memilin-milin ujung rambut, dan menggigiti ujung jari. –Ibu Lina
Saya rasa Nayla memakai narkoba. –Ratu
Nayla takut tokoh Ibu. –Ardan
Suntik kurus dong, Nay.... Body lu udah gak asik banget deh diliatnya. Gue banci aja gak nafsu, gimana lekong? –Bencong
Ini semua salah ayahnya. Bukan aku! –Ibu
Saya mabuk, dan saya menjadi bidadari. Saya tidak peduli. –Nayla
Ibu dari Banyu Bening dan Btari Maharani ini lahir di Jakarta, 14 Januari 1973.Cerpen-cerpennya telah tersebar di berbagai media massa Indonesia seperti Kompas, the Jakarta Post, Republika, Koran Tempo, majalah Cosmopolitan, dan Lampung Post. Buku pertama Djenar yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! telah cetak ulang 8 kali dan masuk dalam nominasi 10 besar buku terbaik Khatulistiwa Literary Award 2003, selain juga akan diterbitkan dalam bahasa Inggris. Saat ini cerpen dengan judul yang sama sedang dalam proses pembuatan ke layar lebar. Cerpen Waktu Nayla menyabet predikat Cerpen Terbaik Kompas 2003, yang dibukukan bersama cerpen Asmoro dalam antologi cerpen pilihan Kompas itu. Sementara cerpen Menyusu Ayah menjadi Cerpen Terbaik 2003 versi Jurnal Perempuan dan diterjemahkan oleh Richard Oh ke dalam bahasa Inggris dengan judul Suckling Father untuk dimuat kembali dalam Jurnal Perempuan versi bahasa Inggris, edisi kolaborasi karya terbaik Jurnal Perempuan.Buku keduanya, Jangan Main-main (dengan Kelaminmu) juga meraih sukses dan cetak ulang kedua hanya dua hari setelah buku itu diluncurkan pada bulan Februari 2005. Kumpulan cerpen berhasil ini meraih penghargaan 5 besar Khatulistiwa Literary Award 2004.Nayla adalah novel pertama Djenar yang juga diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama.