Tahukah Anda bahwa keberhasilan pebisnis startup di industri kreatif digital hanyalah 5%? Sedangkan sisanya atau sekitar 95% harus mengalami kegagalan.

Karenanya, lahirlah C2C Startup Model. Konsep ini diharapkan bisa membantu para pebisnis startup Indonesia dalam mendirikan bisnis mereka. Ada tiga strategi yang tercakup dalam C2C Startup Model ini, yaitu Comparative Strategy, Competitive Strategy, dan Cooperative Strategy. Para pebisnis startup Indonesia bisa memilih ketiga strategi ini untuk mengembangkan dan menggapai cita-cita mereka.

Selain bisa diterapkan pada industri kreatif digital, C2C Startup Model ini juga bisa digunakan untuk mengembangkan industri kreatif tradisional, seperti kerajinan, kesenian, dan lainnya. Sebab, dua pertiga karakter industri kreatif yang satu dan lainnya sangatlah mirip.

Selain C2C Startup model, buku ini juga menampilkan kisah inspiratif dari para pebisnis dunia, yang mengalami kegagalan, namun mampu bangkit dan menuai kesuksesan. Melalui konsep ini, Indonesia pun boleh berharap untuk mengejar ketertinggalannya serta membuat tingkat keberhasilan pebisnis startup menjadi 95%.


Saya menyambut positif ide-ide Arief Yahya dalam buku ini yang didedikasikan untuk pengembangan industri kreatif dan gagasannya yang aplikatif.
— Ridwan Kamil; Wali Kota Bandung

Gagasan yang jitu ketika korporasi dan pemerintah daerah berkolaborasi. Ini menjadi amunisi untuk akselerasi industri kreatif dan pariwisata.
— Abdullah Azwar Anas; Bupati Banyuwangi