Novel dengan dua plot berbeda namun saling terkait ini bercerita tentang dua tokoh yang berlainan dunia. Di satu sisi, novel ini menuturkan kisah Kafka Tamura, remaja yang kabur dari rumah untuk menghindari kutukan ayahnya serta untuk mencari ibu dan saudara perempuannya. Dalam petualangannya, ia menemukan tempat penampungan yang tenang di sebuah perpustakaan pribadi di Takamatsu. Kafka menghabiskan hariharinya dengan membaca buku, hingga suatu ketika polisi menginterogasinya terkait dengan kasus pembunuhan brutal. Sisi lain novel ini berkisah tentang Satoru Nakata, lelaki tua yang—berkat kemampuan luar biasanya— bekerja paruh waktu sebagai penemu kucing hilang. Pada suatu kasus, demi seekor kucing, ia membunuh seorang lelaki misterius. Kasus ini membawanya hengkang jauh dari rumahnya dan berakhir di jalanan, hingga bertemanlah ia dengan sopir truk bernama Hoshino yang membawanya menuju kota tempat pelarian Kafka. Nakata dan Kafka berbeda dunia, namun di alam metafisik kisah keduanya terhubung— dan begitu pula yang terjadi dalam realitas sesungguhnya. Dengan Oedipus complex sebagai bunga cerita, novel surealis ini menyuguhkan bacaan memukau ihwal identitas, cinta, tragedi, takdir, dan pergulatan hidup. Gagasannya eksploratif dan filosofis. Alur ceritanya berkelok-kelok dan penuh teka-teki. Gaya bahasa dan narasi dialognya ringan dan menghibur. Sebuah novel memikat dari penulis hebat yang patut Anda baca!
Haruki Murakami lahir di Kyoto pada 1949 dan besar di Kobe. Pada usia 18 tahun, ia masuk Universitas Waseda jurusan seni drama Yunani, namun daripada berkuliah ia lebih suka menghabiskan waktunya dengan membaca naskah film di perpustakaan. Setelah novel pertamanya Kaze no Uta o Kike (Hear the Wind Sing) terbit dan memperoleh penghargaan Gunzo Prize (1979) untuk kategori penulis baru, pada 1981, Murakami menjual kafe jazz miliknya dan memutuskan hidup dari menulis.
Pada 1991, setelah menelurkan Norwegian Wood, novelnya yang keempat, ia hijrah ke Amerika dan menjadi peneliti di Universitas Princeton. Di universitas ini pula di ia dicalonkan menjadi Lektor Kepala. Pada 1993. Ia mengajar di Universitas William Howard Taft, sebelum kembali ke Tokyo dua tahun kemudian. Hingga kini ia telah menghasilkan lebih daripada 30 karya fiksi maupun nonfiksi, dan menerima penghargaan, antara lain Norma Literary Award, Tanizaki Prize, dan Yomiuri Literary Award.