Penulis
Djenar Maesa Ayu
Kategori
Buku
Fiksi
Cerita Pendek

Format
Soft Cover (16)

Hasil: 1 - 16 dari 16
GRIDLIST
1.
SAIA oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Februari 2017 Rp. 60.000 Rp. 45.000 (25% OFF)
Stock di Gudang Supplier
"Kata sudah murah. Dijual dalam khotbah-khotbah. Dikutip dalam ceramah-ceramah. JAUHI NARKOBA! SEKS BEBAS ADALAH PINTU MENUJU NERAKA! Padahal Nayla tahu orang-orang yang kerap obral moral di pelbagai media itu pelaku dan pengguna juga. Semua mata pun terbuka, saat mereka tertangkap basah sedang berada sekamar dengan perempuan di sebuah kamar hotel berbintang lima. Atau saat di dalam brankas mereka terisi uang suap tak terkecuali narkotika. Munafik! Taik!" Buku in terdiri dari 15 cerita ...
2.
Soft Cover, Maret 2016
Stock tidak tersedia
Jangan mencari kisah cinta yang berakhir happy ending di dalam buku ini. Karena dalam buku ini, Djenar melukiskan cinta sebagai sesuatu yang memiliki banyak segi dan banyak arah. Karakter didalamnya adalah mereka yang berkutat dengan kegetiran. Masih dengan isu pengkhianatan, perselingkuhan, perbedaan orientasi seksual, pelecehan seksual, dan penganiayaan anak, yang diangkat Djenar dalam beberapa cerpennya. Tidak hanya dengan menulis, Djenar pula membuat beberapa sketsa untuk ...
3.
Soft Cover
Stock tidak tersedia
Jangan mencari kisah cinta yang berakhir happy ending di dalam buku ini. Karena dalam buku ini, Djenar melukiskan cinta sebagai sesuatu yang memiliki banyak segi dan banyak arah. Karakter didalamnya adalah mereka yang berkutat dengan kegetiran. Masih dengan isu pengkhianatan, perselingkuhan, perbedaan orientasi seksual, pelecehan seksual, dan penganiayaan anak, yang diangkat Djenar dalam beberapa cerpennya. Tidak hanya dengan menulis, Djenar pula membuat beberapa sketsa untuk ...
4.
Jangan Main-Main (dengan kelaminmu) oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Maret 2016
Stock tidak tersedia
Djenar Maesa Ayu telah melejit namanya setelah buku pertamanya yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! telah dicetak ulang beberapa kali. Cerpen "Waktu Nayla" pun meraih predikat Cerpen Terbaik Kompas 2003. Disusul cerpen "Menyusui Ayah" dinobatkan menjadi Cerpen Terbaik 2003 versi majalah Jurnal Perempuan dan dituliskan kembali dalam kumpulan cerpen Jangan Main-main (Dengan Kelaminmu). Hampir semua tulisan Djenar menyingkap sisi kehidupan yang ditabukan oleh masyarakat Indonesia. Pembaca ...
5.
Soft Cover, Maret 2016
Stock tidak tersedia
Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah buku pertama Djenar Maesa Ayu yang langsung merebut perhatian pembaca sejak pertama kali diterbitkan. Tema yang berani dan cara bercerita yang lugas serta eksploratif membuat karya ini menuai banyak pujian ketika awal diluncurkan. Dalam perjalanannya buku ini telah dicetak ulang berkali-kali. Dua dari cerpen dalam buku ini pun menjadi inspirasi bagi Djenar untuk film Mereka Bilang, Saya Monyet! yang disutradarainya sendiri. Film ini berhasil meraih perhatian ...
6.
1 Perempuan 14 Laki-Laki oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Januari 2011
Stock tidak tersedia
Perlu 14 laki-laki untuk menulis buku ini dan hanya 1 perempuan untuk mengisahkannya... "Kita bisa memesan bir, namun kita tak bisa memesan takdir." Agus Noor "Onggokan baju-baju kami tengah berpelukan di atas lantai." Arya Yudistira Syuman "Sejak Mas Gun menyandang gelar anumerta dalam urusan ranjang, ia selalu gugur sebelum berperang." Butet Kartaredjasa "Masih jelas benar mata-mata tanpa bola mata hitam merubuhkan patung. Membakar ...
7.
SAIA oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Januari 2014
Stock tidak tersedia
Selalu ada yang tak terkisahkan dalam sebuah perjalanan. Bahkan dalam sebuah kisah, selalu ada yang tak terceritakan. ...
8.
T(w)ITIT! oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Januari 2012
Stock tidak tersedia
Jika biasanya banyak buku yang terbit dari twitter berisi kumpulan tweet semata, maka T(w)ITIT! karya Djenar Maesa Ayu ini lebih dari sekadar itu. Memiliki 61.000 lebih follower, akun twitter milik Djenar adalah salah satu akun terbesar dan terpopuler penulis perempuan Indonesia. Dari akun ini terpilih sebelas tweet Djenar yang kemudian dikembangkan menjadi cerita pendek. ‘Kehilangan adalah proses awal menemukan’, ‘Hidup bukan untuk mencari perhentian tapi untuk ...
9.
Mereka Bilang Saya Monyet
Cetak Ulang Cover Baru
oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Desember 2012
Stock tidak tersedia
Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah buku pertama Djenar Maesa Ayu yang langsung merebut perhatian pembaca sejak pertama kali diterbitkan. Tema yang berani dan cara bercerita yang lugas serta eksploratif membuat karya ini menuai banyak pujian ketika awal diluncurkan. Dalam perjalanannya buku ini telah dicetak ulang berkali-kali. Dua dari cerpen dalam buku ini pun menjadi inspirasi bagi Djenar untuk film Mereka Bilang, Saya Monyet! yang disutradarainya sendiri. Film ini berhasil meraih ...
10.
Soft Cover, Januari 2006
Stock tidak tersedia
Jangan mencari kisah cinta yang berakhir happy ending di dalam buku ini. Cinta dilukiskan Djenar sebagai sesuatu yang memiliki banyak segi dan banyak arah. Para pelakunya pun bukan seperti Cinderella dan pangeran tampan. Mereka adalah karakter yang berkutat dengan kegetiran. Tokoh-tokoh perempuannya adalah steel magnolia yang mengakhiri kisah cinta tidak dengan kalimat... and they live happily ever after. Pengkhianatan, perselingkuhan, perbedaan orientasi seksual, pelecehan seksual, ...
11.
Cerita Pendek tentang Cerita Cinta Pendek
Cetak Ulang Cover Baru
oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Desember 2012
Stock tidak tersedia
Buku ini hanya untuk pembaca dewasa dan terlarang untuk pembaca yang merasa mengerti tentang cinta. ...
12.
Jangan Main - Main dengan Kelaminmu
Cetak Ulang Cover Baru
oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover, Desember 2012
Stock tidak tersedia
Saya heran, selama lima tahun kami menjalin hubungan, tidak sekali pun terlintas di kepala saya tentang pernikahan. Tapi jika dikatakan hubungan kami ini hanya main-main, apalagi hanya sebatas hasrat seksual, dengan tegas saya akan menolak. Saya sangat tahu aturan main. Bagi pria semapan saya, hanya dibutuhkan beberapa jam untuk main-main, mulai main mata hingga main kelamin. Bayangkan! Berapa banyak main-main yang bisa saya lakukan dalam lima tahun. ...
13.
Jangan Main-main dengan Kelaminmu oleh Djenar Maesa Ayu (1)
Soft Cover, Januari 2004
Stock tidak tersedia
SHOCKING!!!Hanya satu kata ini yang tepat untuk mengomentari kumpulan cerpen terbaru karya Djenar Maesa Ayu. Karya-karyanya yang berani membuat penulis perempuan ini sering dimaki sekaligus dicintai. Cerpen-cerpennya telah tersebar di berbagai media massa Indonesia seperti Kompas, Republika, majalah Cosmopolitan, Lampung Post, majalah Djakarta!.Buku pertamanya yang berjudul Mereka Bilang, Saya Monyet! telah dicetak ulang beberapa kali. Cerpennya "Waktu Nayla" menyabet predikat Cerpen Terbaik ...
14.
Soft Cover, Februari 2009
Stock tidak tersedia
Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah buku pertama Djenar Maesa Ayu yang langsung merebut perhatian pembaca. Tema yang berani dan cara bercerita yang lugas serta eksploratif membuat karya ini menuai banyak pujian serta kritik ketika awal diluncurkan. Di cerpen "SMS", Djenar menggunakan format SMS untuk bercerita. Sementara cerpen "Wong Asu" hanya menampilkan dialog saja. Penggunaan metafora yang unik bisa dibaca pada cerpen "Durian". Cerpen "Waktu Nayla" bahkan menjadi Cerpen Terbaik Kompas 2003. ...
15.
Soft Cover, Juni 2020
Stock tidak tersedia
Mereka Bilang, Saya Monyet! adalah buku pertama Djenar Maesa Ayu yang langsung merebut perhatian pembaca sejak pertama kali diterbitkan. Tema yang berani dan cara bercerita yang lugas serta eksploratif membuat karya ini menuai banyak pujian ketika awal diluncurkan. Dalam perjalanannya buku ini telah dicetak ulang berkali-kali. Dua dari cerpen dalam buku ini pun menjadi inspirasi bagi Djenar untuk film Mereka Bilang, Saya Monyet! yang disutradarainya sendiri. Film ini berhasil meraih perhatian ...
16.
They Say I'm a Monkey oleh Djenar Maesa Ayu
Soft Cover
Stock tidak tersedia
They Say I'm a Monkey is a collection of short-stories from the young Indonesian writer Djenar Maesa Ayu. In the eleven stories, Djenar turns footnotes of urban Jakarta life, and the inner lives of the city's inhabitants, into stories that keep in their narratives both the magic and the realism of the place. Stories that will crawl out from the margins into the centre of your conscience. When They Say I'm a Monkey first appeared in Bahasa Indonesia in 2002, it shocked readers with its ...