Saat Cinta Berpaling
Saat Hati Menjelma Serpihan-serpihan kecil
Saat ujian demi ujianNya terasa terlalu berat untuk ditanggung sendiri
Maka kemana seorang istri harus mencari kekuatan
Agar hati mampu terus bertasbih?
Endorsment:
- Tak ada yang bisa menebak kedalam hati seorang wanita. Dan buku yang ditulis dengan penuh penjiwaan ini akan membuat anda mengerti mengapa wanita bisa tampil begitu kuat dibalik semua kelemahlembutannya. Karena dia adalah malaikat pelindung bagi hati-hati kecil yang dititipkan Allah untuknya. Two Thumbs Up!!! (Monica Oemardi)
- "I am greatly impressed by this young energetic writer Asma Nadia, who writes with conviction. With simple plot and elegant prose, she instantly appeals to the reader with rare sensitivity and intensity. Asma writes from her heart with passion, compassion and concern. She gives voice to the voiceless. She knows her characters well and writes with intimacy and insight. Her enthusiasm and social concerns are infectious." Nemichandra, Indian Writer
- Dalam buku ini Asma Nadia bukan sekadar bercerita tentang perasaan dan tragedi perempuan, namun juga menyampaikan hal-hal yang tidak kita sangka dan bahkan lebih aneh dari fiksi secara amat menyentuh. (Helvy Tiana Rosa)
- The conditions under which some Indonesian women are put, as described by Asma Nadia, are really harsh and I felt pain. I was also deeply moved by the writer's warm heart for the female characters in the stories, as well as her deliberate attitude to deal with the subjects. This is hope, in my opinion. We are human beings before we are artists, before we are men or women, before we are Asians. In the other words, we are Asians in the sense that we start from our own reality and we are women in the sense that we will not shut our eyes from the pain around us. ( Oh'Soo Yeon, Korean novelist)
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Telah kutinggalkan cemburu
di sudut kamar gelap
telah kuhanyutkan duka
pada sungai kecil yang mengalir dari mataku
telah kukabarkan lewat angin gerimis
tentang segala catatan hati
yang terhampar di tiap jengkal sajadah
Asma Nadia adalah nama pena Asmarani Rosalba yang lahir di Jakarta tahun 1972 dari pasangan Amin Usman dan Maria Eri Susianti. Setelah lulus dari SMU 1 Budi Utomo, Jakarta, ia mulai aktif mengirimkan tulisannya ke majalah-majalah Islam, selain tetap aktif menulis lagu yang sebagian bisa ditemukan di album Bestari I (1996), Bestari II (1997 ), dan Bestari III (2003), Snada The Presentation, Air Mata Bosnia (Snada), Cinta Ilahi (Snada), dan Kaca Diri.Kini ibu dari dua orang anak: Eva Maria Putri Salsabila dan Adam Putra Firdaus ini adalah Ketua Yayasan Lingkar Pena, manager Lingkar Pena Publishing House, dan Ketua I Forum Lingkar Pena