Delapan belas kasus diselesaikan oleh Letnan Polisi Daud Hakim bersama pacarnya Trista dalam volume 1 ini, dimulai dengan kasus TIGA LEMBAR SURAT KALENG yang mengancam Yusuf Prayitno, lalu munculnya MAYAT TANPA HIDUNG di sebuah motel, dan EMPAT BUTIR MANGGA yang dicuri Indro, MATINYA SEORANG ISTRI MUDA bernama Rina Rohayati, dan BAYANGAN DI JALAN GELAP yang meneror Wiwin, hingga ditemukannya MAYAT DI JALAN TOL dan MATINYA SEEKOR KUPU-KUPU di Gang Dolly, serta MISTERI DI BALIK KENAIKAN HARGA yang mengakibatkan Pak Ruman terapung di pantai Kenjeran.
Berikutnya Daud Hakim harus membongkar PENCURIAN YANG ANEH di rumah Oli Warouw, juga LENYAPNYA FORMULA RXI yang mustahil, belum lagi MISTERI KUCING-KUCING MATI di perumahan Trista. Daud berhasil menemukan si pembunuh berkat TELEPON YANG BERDERING tanpa ada yang menjawab, dan mengungkapkan kasus MAYAT DALAM MOBIL yang ternyata adalah menantu mantan atasan Letkol Sukamto, komandannya sendiri.
Kasus SABUN-SABUN YANG HILANG di PT Indowangi membuat Daud Hakim harus menyamar, dan pentas MATINYA SANG KORUPTOR ternyata makan korban sang sutradara Teater Sontak. Kematian mantan pacar Trista menempatkan Daud Hakim di posisi yang mencurigakan dalam kasus MATINYA SEORANG RIVAL. Kasus ISTRI YANG HILANG dan HILANGNYA DIANA merupakan dua kasus terakhir dalam volume ini yang harus diselesaikan Daud Hakim.
Kontak Pengarang: smaragd84@yahoo.com
Berawal dari menerjemahkan novel-novel Agatha Christie, S.MAra Gd mulai menulis novel pertamanya, Misteri Dian yang Padam. Pada tahun 1984 (diterbitkan tahun 1985). Tokoh yang diciptakannya adalah seorang kapten polisi bernama Kosasih dan sahabatnya yang punya latar belakang hitam, Gozali. Sejak itu novel-novel tentang petualangan dua serangkai, Kosasih dan Gozali, dalam melacak para kriminal mengalir terus. S. Mara Gd memadukan logika dan humor dalam bahasa sehari-hari yang menarik, di sana-sini diwarnai oleh dialog Suroboyo-an. Lokasi ceritanya umumnya mengambil tempat di Surabaya dan sekitarnya.Email: smaragd84@yahoo.com