Dian Ambarwati, gadis asal Ngawi yang berusia dua puluh tahun, datang ke Surabaya untuk memulai lembaran baru dalam hidupnya.Dua bulan setelah kepindahannya, ia ditemukan mati di bawah tanaman Kolbanda di suatu tempat yang sepi oleh seorang gelandangan.Siapakah yang menyudahi hidupnya?Bekas pacarkah yang di Ngawi, yang ditinggalkannya setelah ramai bertengkar selama dua hari?Ataukah kekasihnya yang baru, yang berusia sepuluh tahun lebih tua dan sudah bertunangan dengan gadis lain? Mungkinkah juga ia dibunuh oleh tunangan kekasihnya yang pernah bersumpah akan mematahkan batang lehernya?Kapten Polisi Kosasih dan sahabatnya Gozali dibuat bingung karena satu per satu orang yang mereka curigai, ternyata mempunyai alibi yang kuat.Benarkah kematiannya hanyalah kasus pemotongan biasa?Benarkah Dian Ambarwati adalah seorang gadis yang polos dan suci seperti yang disangka semua orang, ataukah dia mempunyai latar belakang yang lebih rumit daripada yang diduga?
Berawal dari menerjemahkan novel-novel Agatha Christie, S.MAra Gd mulai menulis novel pertamanya, Misteri Dian yang Padam. Pada tahun 1984 (diterbitkan tahun 1985). Tokoh yang diciptakannya adalah seorang kapten polisi bernama Kosasih dan sahabatnya yang punya latar belakang hitam, Gozali. Sejak itu novel-novel tentang petualangan dua serangkai, Kosasih dan Gozali, dalam melacak para kriminal mengalir terus. S. Mara Gd memadukan logika dan humor dalam bahasa sehari-hari yang menarik, di sana-sini diwarnai oleh dialog Suroboyo-an. Lokasi ceritanya umumnya mengambil tempat di Surabaya dan sekitarnya.Email: smaragd84@yahoo.com