"Sabtu depan tanggal tujuh aku diundang ke pesta di rumah Adam untuk diperkenalkan kepada keluarga dan teman-temannya." tulis Renata Abdullah kepada kakaknya, Nadia. Ternyata undangan itu merupakan awal suatu tragedi yang tidak pernah dibayangkan Nadia.
Dari semula Nadia sudah tidak menyetujui adiknya berpacaran dengan Adam Matita. Siapa yang tidak mengenal Adam dan Generasi-nya? Grup rock yang paling tenar sekarang. Adam digandrungi ribuan orang—tampan, gagah, seorang bintang idola. Tapi idola tidak ada harganya dibuat suami. Yang idola-idola begitu hanyalah sumber sakit hati dan kekecewaan saja.
Dan ternyata kekuatiran Nadia terbukti. Orang-orang mengatakan Renata telah menceburkan dirinya ke laut karena sakit hati dan kecewa. Bunuh diri! Padahal hari pernikahannya sudah dekat. Benarkah Renata bunuh diri sebagai adegan terakhir dari pesta maut itu?
Berawal dari menerjemahkan novel-novel Agatha Christie, S.MAra Gd mulai menulis novel pertamanya, Misteri Dian yang Padam. Pada tahun 1984 (diterbitkan tahun 1985). Tokoh yang diciptakannya adalah seorang kapten polisi bernama Kosasih dan sahabatnya yang punya latar belakang hitam, Gozali. Sejak itu novel-novel tentang petualangan dua serangkai, Kosasih dan Gozali, dalam melacak para kriminal mengalir terus. S. Mara Gd memadukan logika dan humor dalam bahasa sehari-hari yang menarik, di sana-sini diwarnai oleh dialog Suroboyo-an. Lokasi ceritanya umumnya mengambil tempat di Surabaya dan sekitarnya.Email: smaragd84@yahoo.com