“Banyak hal terjadi di luar kendaliku. Jatuh hati kepadamu adalah salah satunya. Kamu mengajariku melawan ketakutan-ketakutan dalam diriku. Namun, kamu lupa mengajariku melawan hal yang penting; bagaimana caranya agar aku tidak takut kehilanganmu?”
Ada yang memberi percaya, tetapi kau ragukan. Ada yang sepenuh hati ingin bersama, tetapi kadang terabaikan.
Perasaan telah tercurahkan. Meski kadang kecewa dan melelahkan, berhenti bukan satu-satunya pilihan.
Apakah janji itu masih layak ditunggu? Atau justru perjalanan memang tak akan bisa seperti apa yang kita mau? Karena salah satu dari kita memilih ingkar?
Boy Candra lahir dan besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Menulis rutin di blog
rasalelaki.blogspot.com. Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi. Sehari-sehari bisa ditemui berkeliaran di akun-akun sosial media miliknya:
- Twitter : @dsuperboy
- Instagram : @boycandra
- Email : email.boycandra@gmail.com
Buku yang sudah terbit: Origami Hati (2013), Setelah Hujan Reda (2014), Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang (2015), Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (2015).