"Kamu. Iya kamu! Pernah mikir nggak sih, gimana susahnya menjaga hati? Tapi, kenapa kamu justru pergi dengan perempuan jalang itu. Kamu benar-benar lelaki sialan!"
Rasa benciku kini menggunung. Rasa sakitku tak dapat ditahan. Rasa kecewa atas sebuah pengkianatan. Rasa sesal. Semuanya menumpuk menjadi satu. Semuanya bercampur aduk. Ingin segera melupakannya. Tapi, cinta tak semudah itu pergi dari hati. Aku putuskan untuk mengabadikan kenangan ini, melalui origami hati dalam botol. Tapi aku sadar, kalau suatu saat, aku akan didatangi kenangan itu. Bahkan, saat aku tak siap sekalipun.
Memang benar, cinta adalah cara Tuhan mengisi hati dengan hal-hal yang kadang tak pernah aku pikirkan. Hingga akhirnya, seorang lelaki baru hadir menggantikan kamu. Tapi, kenapa kamu kembali hadir saat Tuhan memberikan harapan baru untukku. Sekarang, aku ragu. Kamu atau dia yang harus kupilih? Kenapa saat merasakan jatuh cinta, aku tak punya tempat untuk membaginya.
Bodoh memang kalau aku harus memikirkan kamu. Lelaki yang tak pernah tahu tentang sakit yang kurasakan. Tapi kalau tak bodoh, bukan cinta namanya.
"Tuhan. Aku berharapa Kau memilihkan lelaki mana yang pantas untukku. Sebab aku tahu, Engkau tak pernah salah dalam memilihkan siapa yang tepat untuk aku."
Boy Candra lahir dan besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Menulis rutin di blog
rasalelaki.blogspot.com. Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi. Sehari-sehari bisa ditemui berkeliaran di akun-akun sosial media miliknya:
- Twitter : @dsuperboy
- Instagram : @boycandra
- Email : email.boycandra@gmail.com
Buku yang sudah terbit: Origami Hati (2013), Setelah Hujan Reda (2014), Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang (2015), Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (2015).