Sudah seutuhnya aku serahkan perasaanku padamu. Pada inti jantung ini kusematkan namamu. Kau jadi bagian hari-hariku melawan sedih, menangkar pedih, mengumpulkan serpihan yang membentuk harapan indah.
Kupikir dunia akan penuh warna. Kita tebar cahaya pelangi di mana-mana. Pada setiap sudut tempat yang dilalui, pernah kita sematkan rindu. Pada semua kesempatan yang ada, selalu kita lukis bahagia.
Tak pernah aku membayangkan muram senja yang datang. Deras hujan yang menghancurkan teduh. Kau pecahkan hati yang selama ini aku jaga. Berkeping sudah semua rasa percaya. Pada ujung kisah ini, masihkah aku boleh menyalakan cahaya?
Boy Candra lahir dan besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Menulis rutin di blog
rasalelaki.blogspot.com. Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi. Sehari-sehari bisa ditemui berkeliaran di akun-akun sosial media miliknya:
- Twitter : @dsuperboy
- Instagram : @boycandra
- Email : email.boycandra@gmail.com
Buku yang sudah terbit: Origami Hati (2013), Setelah Hujan Reda (2014), Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang (2015), Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (2015).