Buku ini adalah buku edisi bertanda tangan asli dari
pengarangnya.
Deskripsi:
Perasaan itu tetap saja ada. Meski berkali-kali aku melupakannya, berkali-kali lipat pula ia tumbuh. Apakah kau tidak pernah merasakan hal yang sama? Sementara dulu, sering kali kita tanpa disengaja sama-sama ingin menelepon, sama-sama ingin mengucapkan rindu yang sama. Apakah semudah itu bagi lelaki untuk melupakan? Apa kau tidak pernah tahu bahwa perempuan sering kali begitu sulit lepas dari kenangan. Lalu, sudah matikah hatimu pada janji-janji yang kau katakan padaku? Sungguhlah, hal paling menyedihkan untuk ditatap di dunia ini adalah perempuan yang sedang patah hatinya. Walau kau tahu, setelah patah hati selalu ada cinta yang lebih baik. Jangan menjadikan cinta sebagai sesuatu yang salah. Sesuatu yang seolah menyakitimu. Kau dan aku pernah sepakat, bahwa bukan cinta yang menyakiti manusia. Sebab pada hakikatnya, cinta adalah kebahagiaan, walaupun patah hati tetap saja bisa menjadi kenangan tidak menyenangkan yang berulang.
Beberapa orang tak akan percaya, bahwa kenyataan kadang terlalu sakit baginya, hal yang menjadi alasan untukku menulis cerita-cerita di buku ini. –Boy Candra
Boy Candra lahir dan besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Menulis rutin di blog
rasalelaki.blogspot.com. Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi. Sehari-sehari bisa ditemui berkeliaran di akun-akun sosial media miliknya:
- Twitter : @dsuperboy
- Instagram : @boycandra
- Email : email.boycandra@gmail.com
Buku yang sudah terbit: Origami Hati (2013), Setelah Hujan Reda (2014), Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang (2015), Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (2015).