sedang badai dalam diriku. hujan deras tiada henti-henti di beranda rumah di tengah jantungku menjaga jarak untuk menarikmu
sudah kukirim tanda, tetapi kau tak tangkap makna-makna itu. sudah kubiarkan sungai dalam diri, tempat kau pulang berenang tiap kali lelah datang padamu yang gamang.
sudah kuberi tahu peta menuju diriku, rumah yang sepi di dalam jantung ini. jalan kecil untuk kakimu melaju lagi tiadakah terniat untuk menghampiri?
sedang badai di dalam diriku. hujan deras dalam rimba yang sunyi di beranda rumah di jantung ini.
aku menjaga jarak dari diriku sendiri.
gelombang yang datang dalam dada menggulung kau dan aku seperti sedia kala.
Profil Penulis:
Boy Candra merupakan penulis muda penuh waktu yang menetap di Kota Padang, Sumatera Barat. Telah menyelesaikan program pascasarjana bidang manajemen pendidikan di sebuah universitas negeri di Padang. Menulis sebagai profesinya sejak tahun 2011. Saat ini, sudah menerbitkan hampir 30 judul buku best seller yang beredar di toko buku seluruh Indonesia. Dua diantara bukunya sudah diadaptasi menjadi film, yaitu Seperti Hujan yang Jatuh ke Bumi dan Malik & Elsa. Dengan Penerbit Grasindo, ia menerbitkan buku berjudul Tulus untuk Orang yang Salah. Buku puisi Bertemu di Temaram adalah buku puisi ketiga yang ia terbitkan dan merupakan buku terbaru yang terbit bersama Penerbit Grasindo.
Boy Candra lahir dan besar di Sumatera Barat. Pernah kuliah di jurusan Administrasi Pendidikan, Universitas Negeri Padang. Aktif di organisasi komunikasi dan radio di kampus (UKKPK UNP). Menulis rutin di blog
rasalelaki.blogspot.com. Aktif menulis sejak tahun 2011 Selain ingin terus menulis novel dan buku fiksi lainnya. Juga punya cita-cita menerbitkan buku puisi. Sehari-sehari bisa ditemui berkeliaran di akun-akun sosial media miliknya:
- Twitter : @dsuperboy
- Instagram : @boycandra
- Email : email.boycandra@gmail.com
Buku yang sudah terbit: Origami Hati (2013), Setelah Hujan Reda (2014), Catatan Pendek Untuk Cinta Yang Panjang (2015), Senja, Hujan, dan Cerita yang Telah Usai (2015).