Abdullah bin Mas'ud bertanya kepada Nabi saw. tentang amalan yang paling disukai Allah. Nabi saw. menjawab: "Shalat pada waktunya." "Kemudian apa sesudahnya?" tanya Ibn Mas'ud. Nabi Menjawab: "Bakti kepada orangtua." "Kemudian apa sesudahnya." Nabi menjawab: "Jihad di jalan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Begitu pentingnya bakti kepada orangtua dalam ajaran Islam, sampai-sampai ada kondisi ketika "bakti kepada orangtua" lebih disukai Allah daripada "berjihad di jalan Allah", seperti tecermin pada hadits di atas.
Pada satu kesempatan, Nabi saw. pernah bersabda: "Ridha Allah diperoleh (utamanya) melalui ridha orangtua dan murka Allah akibat murka orangtua." Pada kesempatan lain Beliau juga bersabda: "Salah satu dosa terbesar adalah memaki orangtua sendiri."
Buku ini mengupas tuntunan Islam tentang apa yang dimaksud bakti kepada orangtua?
Apa saja jenis-jenis bakti yang dianjurkan?
Dan bagaimana caranya?
Ditulis oleh pakar tafsir terkemuka Indonesia, tentu saja buku ini sangat penting dibaca, bukan saja oleh mereka yang ingin mengenal ajaran al-Qur’an tentang bakti kepada orangtua, tetapi juga bagi mereka yang ingin tahu lebih banyak tentang keluasan dan keluwesan ajaran Islam.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.