Al-Quran tidak hanya dibaca atau dihafalkan, tapi juga dipelajari kembali saat umat Islam menghadapi pertanyaan baru yang meminta penjelasan atau pertanyaan lama yang meminta konfirmasi. Timbulnya pertanyaan sangat terkait dengan kondisi personal seseorang atau situasi sosial budaya masyarakat terus berubah. Peristiwa adalah sebentuk dialog umat Islam dengan Al-Quran sekaligus bagian dari hidup bersama Al-Quran.
Buku Hidup Bersama Al-Quran 1 tidak hanya berisi pertanyaan dan jawaban atau pembahasan berbagai topik keagamaan, tapi juga berisi pemahaman esensial berikut dalil-dalil terkait, untuk membangun kebiasaan baru belajar dan mengajar Islam yang konseptual, positif, aktif, dan relevan.
Semoga pembaca mendapatkan pemahaman yang lebih utuh tentang ajaran Islam yang moderat (wasathiyyah), yang berarti tengahan, adil, seimbang, baik. Kita perlu berada di titik tengah di antara dua ekstrem beragama: mereka yang bersikap terlalu longgar, tunduk pada perilaku serta pemikiran yang mengakibatkan Islam kehilangan jati dirinya dan mereka yang menafikan perkembangan dan perubahan zaman dengan bersikap eksklusif dan menutup diri pada keberagaman.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.