KEISTIMEWAAN AL-QUR'AN & MAKNANYA, Terjemah makna disusun oleh M. Quraish Shihab:
* Dilengkapi asbabun nuzul yang diambil dari hadits-hadits shahih, sehingga konteks ayat menjadi lebih benderang
* Konteks kalimat yang berisi seruan atau pembicaraan atau dialog lebih jelas, terutama yang berkaitan dengan subjek pelaku dan objek sasaran.
* Terjemahan makna disusun oleh pakar tafsir terkemuka saat ini.
* Terjemahan yang mudah dipahami
* Dilengkapi catatan kaki, terutama untuk istilah-istilah yang membutuhkan penjelasan tambahan, seperti istilah-istilah yang terkait dengan disiplin ilmu tertentu, seperti kedokteran, geologi, oceanologi, klimatologi, dsb.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.
Terjemahan makna yang disusun oleh pakar tafsir dengan kemampuan berbahasa Indonesia yang begitu bai
olehMuhammad AbrarpadaSenin, 2 Januari 2012
"Yang paling mengetahui makna suatu ucapan adalah sang pengucapnya sendiri".
Demikian kurang lebih satu kalimat yang pernah diucapkan oleh ustadz M. Quraish Shihab. Al-Qur'an merupakan kalam (ucapan) Ilahi, dengan demikian yang paling mengetahui apa yang terkandung di dalamnya adalah Yang Mahakuasa.
Di dalam karya ini Prof. Dr. M. Quraish Shihab berusaha memberikan penjelasan berupa "terjemahan makna" dari Al-Qur'an suci ke dalam bahasa Indonesia agar kita mampu memahami kandungannya. Namun perlu dicatat — sebagaimana yang beliau sendiri tuliskan — ini merupakan terjemahan makna dan bukan merupakan terjemahan Al-Qur'an, apalagi sampai dianggap sebagai Al-Qur'an itu sendiri.
Karya ini saya anggap baik untuk kita baca dan semoga semakin mampu membuat bangsa Indonesia memahami pesan yang terkandung dalam kitab suci Al-Qur'an. Semoga demikian.