Memercayai adanya kehidupan setelah "kematian duniawi" adalah bagian integral dari sistem keimanan Islam. Dengan cara ini setiap Muslim didorong untuk berlomba-lomba menumbuhkan sifat-sifat luhur dan berbuat bajik sambil menghindari sifat-sifat buruk dan segala perbuatan curang. Karena apa pun perbuatan yang dilakukan di dunia sudah pasti akan mendapatkan balasan yang adil di akhirat; SURGA bagi yang timbangan amal-bajiknya lebih berat dan NERAKA bagi yang perbuatan curangnya lebih dominan.
Sayangnya, informasi seputar kehidupan setelah kematian ini sangat simpang siur, bahkan cenderung mengada-ada dan sulit dipastikan kebenarannya. Cara terbaik untuk mendapatkan informasi yang benar adalah bertanya kepada al-Qur'an. Dan buku ini menyajikan penafsiran penulis, M. Quraish Shihab, atas ayat-ayat yang mengabarkan kehidupan yang akan dilalui manusia setelah meninggalkan pentas dunia.
Buku ini menjadi rujukan yang tepat bagi siapa saja yang ingin mengetahui lebih jauh tentang alam yang akan dihuni manusia setelah maut merenggut. Karena mendatangi suatu tempat yang sudah kita ketahui seluk-beluknya dengan bakal yang memadai tentu saja jauh lebih baik daripada tanpa pengetahuan dan persiapan sama sekali. Dan setiap manusia pasti dijemput maut dan diantar menuju alam akhirat.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.