Upaya mengenal dan memahami Allah adalah bagian dari fitrah manusia, berbagai cara telah ditempuh manusia - dengan bantuan intuisi dan nalarnya untuk mencapai tujuan ini. Allah sendiri melalui Al-Quran memperkenalkan diri-Nya dengan Asma Al-Husna (nama-nama terbaik Allah).
Berbeda dengan karya lain yang menguraikan Asma Al-Husna, dalam buku ini sang penulis - seorang pakar tafsir ternama Indonesia - mengajak serta Al-Quran menjelaskan arti nama-nama tersebut dengan memperhatikan konteks kosa kata yang digunakan.
Dalam buku ini M. Quraish Shihab mengajak pembacanya untuk "menyingkap" tabir Ilahi - melihat Allah dengan mata hati bukan Allah Yang Maha Pedih siksa-Nya dan Maha Besar Ancaman-Nya tetapi Allah yang amarah-Nya dikalahkan oleh rahmat-Nya, yang pintu ampunan-Nya terbuka setiap saat. Penulis mengajak Anda untuk kembali menyembah Tuhan dan tidak lagi menyembah agama, untuk kembali mempertuhankan Allah dan tidak lagi mempertuhankan agama.
Buku ini menjadi semakin menarik karena selain berisi uraian yang indah tentang 99 nama Tuhan yang paling populer, juga dijabarkan petunjuk untuk meneladani sifat-sifat Tuhan "berakhlak dengan akhlak Allah" - dan dilengkapi do'a-do'a praktis yang dapat anda praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.