Untuk bisa berdoa dengan nama-nama-Nya, tentu saja kita harus mengenal terlebih dahulu nama-nama Allah, paling tidak, seperti yang dikabarkan al-Qur’an. Jangan sampai Allah yang kita kenal sebatas Yang Maha Perkasa, Allah Yang Mahapedih siksa-Nya, atau Yang Mahabesar ancaman-Nya. Tetapi kita melupakan atau tidak tahu bahwa cinta Allah merupakan samudra yang tidak bertepi, yang anugerah-Nya seperti langit yang tidak berujung, yang amarah-Nya dikalahkan oleh rahmat-Nya, serta yang pintu ampunan-Nya terbuka lebar sepanjang saat. Segala yang terlupa atau tidak ketahui itu menjadikan kita tidak mengenal Allah swt., sehingga tidak heran jika cinta kepada-Nya tidak bersemai di dalam kalbu.
Buku ini mengajak pembaca untuk mengenal lebih dekat nama-nama Allah agar cinta kita kepada-Nya bersemai dan tertanam kuat di kalbu. Dan kita pun bisa berdoa dengan nama-nama Allah, seperti anjuran ayat al-A‘râf di atas.
Nama lengkapnya adalah Muhammad Quraish Shihab. Ia lahir tanggal 16 Februari 1944 di Rapang, Sulawesi Selatan.[1] Ia berasal dari keluarga keturunan Arab yang terpelajar. Ayahnya, Prof. Abdurrahman Shihab adalah seorang ulama dan guru besar dalam bidang tafsir. Abdurrahman Shihab dipandang sebagai salah seorang ulama, pengusaha, dan politikus yang memiliki reputasi baik di kalangan masyarakat Sulawesi Selatan. Kontribusinya dalam bidang pendidikan terbukti dari usahanya membina dua perguruan tinggi di Ujungpandang, yaitu Universitas Muslim Indonesia (UMI), sebuah perguruan tinggi swasta terbesar di kawasan Indonesia bagian timur, dan IAIN Alauddin Ujungpandang. Ia juga tercatat sebagai rektor pada kedua perguruan tinggi tersebut: UMI 1959 - 1965 dan IAIN 1972 - 1977.