Baginda yang sedang berada di pengasingan Simping lenyap bersama para permaisurinya. Gendhuk Tri merunut, dan menemukan perahu kayu yang bersimbolkan Taring Naga Bermahkota, yang merupakan tempat mempertahankan kehormatan terakhir. Apa jadinya bila Baginda bisa dibawa ke Negeri Tartar?
Pangeran Sang Hiang, putra mahkota calon pewaris takhta yang pernah menyusup dan menaklukkan tlatah Jepun dan Koreyea, tak perlu turun.
Barisan Api, yang perkasa dan mampu melipatgandakan tenaga hanya dengan bersentuhan telapak tangan, dengan senjata rahasia pasukan semut api, kumbang, dan ular hijau, serta perlengkapannya, mampu menyingkirkan semua senopati, semua ksatria Majapahit yang mencoba menyerbu.
Saat yang tepat bagi pemunculan Upasara Wulung! Disertai Dewa Maut yang mampu Ngrogoh Sukma Sejati.
Saat Nyai Demang terkenang kembali apa yang dialami di gua bawah tanah Keraton ketika berdua dengan Dewa Maut.
Saat Halayudha menggenggam apa yang diinginkan!
Seorang yang sangat terkenal di bidang jurnalistik, penulisan dan sinetron. Lahir di Solo 26 November 1948. Sempat kuliah di IKIP Solo selama beberapa bulan, lalu mengikuti program penulisan kreatif di Iowa University, Iowa City, Amerika Serikat (1979). Prestasinya sungguh luar biasa. Banyak karyanya yang telah disinetronkan dan mendapat penghargaan, diantaranya Keluarga Cemara, Becak Emak, yang terpilih sebagai Pemenang Kedua Buku Remaja Yayasan Adikarya IKAPI 2002. Bahkan karena prestasinya pula, dia sempat masuk penjara selama lima tahun!Kini ia mengelola penerbitan sendiri yang diberi nama Atmo Group. Ia tinggal di Jakarta dengan seorang istri yang itu-itu saja, tiga orang anak yang sudah dewasa,seorang cucu yang lucu, seekor anjing setia, ratusan lukisan buatan sendiri selama di penjara serta sejumlah pengalaman indah yang masih akan dituliskan.