Kata mukjizat terambil dari kata a'jaza yang berarti "melemahkan atau menjadikan tidak mampu". Pelakunya (yang melemahkan) dinamai mu'jiz. Bila kemampuannya membungkam lawan maka ia dinamai mu'jizat. Para pakar agama Islam mendifinisikan mukjizat, antara lain, sebagai "suatu hal atau peristiwa luar biasa yang terjadi melalui yang ditantangkan kepada yang ragu, untuk melakukan atau mendatangkan hal serupa namun mereka tidak mampu melayani tantangan itu. Dalam konteks makna mukjizat seperti itulah Prof. Dr. M. Quraish Shihab, M.A.Rektor IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan pakar tafsir Al-Quran yang melejit lewat dua karyanya 'Membumikan Al-Quran (Mizan, 1992) dan Wawasan Al-Quran (Mizan, 1996)â€" berupaya keras memunculkan keistimewaan-keistimewaan Al-Quran dengan cara yang unik dan mudah dipahami. Bagaimana cara penulis menggali dan memunculkan mukjizat yang memang dimiliki atau yang terdapat di dalam Al-Quran, dan bagaimana cara penulis menampilkan keistimewaan Al-Quran seraya memisahkan mana uraian yang dinamai "keistimewaan" tetapi dilahirkan oleh subjektivitas sebagai Muslim dan mana pula yang lahir dari pandangan objektif serta analisis ilmiah, adalah suatu hal yang menarik untuk diketahui melalui buku ini.