Nama Nyonya Rumah sebagai pengarang buku masak dan penyusun resep masakan sudah sangat dikenal di dunia kuliner Indonesia sejak tahun 1950-an hingga kini. Jumlah resep masakan yang disusunnya telah mencapai ribuan, buku-bukunya telah menjadi panduan masak para ibu rumah tangga, kelezatan hidangan hasil resep yang dipraktikkan telah dinikmati hampir setiap keluarga Indonesia selama lebih dari 5 dasawarsa. Julie Sutarjana adalah orang yang ada di balik nama Nyonya Rumah yang melegenda di dunia kuliner Indonesia. Seorang ibu rumah tangga kelahiran Lasem, Jawa Tengah tahun 1922, yang telah menyukai dunia masak memasak sejak usia 10 tahun. Sejak tahun 1957 Julie Sutarjana yang dulunya berprofesi sebagai guru ini rajin mengirimkan resep-resep masakan hasil kreasinya ke berbagai media, sehingga ia dipercaya sebagai pengisi rubrik boga di Mingguan Star Weekly hingga tahun 1961. Dilanjutkan di Mingguan Jaya (1961-1971). Salah satu kontribusinya bagi dunia kuliner Indonesia yang patut dikagumi adalah sebagai pengisi tetap ruang Dapur Kita di Harian Kompas selama lebih dari 35 tahun (1971-hingga kini) dengan tetap konsisten menggunakan nama samaran "Nyonya Rumah" Pada tahun 1971 Julie Sutarjana mulai menyusun beberapa buku masak yang diterbitkan oleh penerbit Kenpo lalu oleh PT Kinta yang mengalami cetak ulang hingga 25 kali. Penerbitan buku-buku tersebut itu kemudian dilanjutkan oleh penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Dengan judul Belajar Memasak, Pandai Masak 1, dan Pandai Masak 2, ketiga buku tersebut sangat sukses di pasaran, menjadi pedoman masak para ibu rumah tangga Indonesia, dan telah mengalami cetak ulang lebih dari 20 kali. Buku ini merupakan gabungan dari ketiga buku masak yang melegenda dan dikenal sebagai serba ada dan serba komplet itu, berisi sekitar 1200 resep aneka hidangan, dikelompokkan sesuai jenisnya, yaitu: masakan Indonesia, masakan China, masakan Eropa, cake, Kue Basah, Kue Kering, Roti, Sus, Panekuk, Puding, Acar dan Asinan, Selai dan Manisan, dan Es Krim dan Minuman. Sebuah pusaka kuliner yang wajib dimiliki oleh setiap keluarga Indonesia dan para praktisi boga.