Cetakan ulang dengan format baru.
"Setelah membaca Sekuntum Nozomi Buku Ketiga mengenai tragedi Mei... saya merasa hanyut ke dalam kepedihan... beyond words... kekaguman saya akan kepiawaian Marga menulis fiksi dengan fakta yang membawa saya kembali kepada emosi seperti saat saya mengumpulkan fakta tragedi 13--15 Mei 1998... sangat palpable."Dr. Rosita S. Noer "Setelah sewindu berlalu, perkosaan massal yang terjadi di bulan Mei '98 mulai muncul kembali dalam karya sastra.... Terima kasih untuk Marga T atas keberaniannya merekam dan memaksa kita bercermin pada lembar-lembar gelap sejarah negeri kita."Melani Budianta"Sekuntum Nozomi Buku Ketiga bukan sekedar kisah cinta, tapi juga sketsa masyarakat Indonesia pada akhir zaman Orde Baru dan awal Reformasi...."Prof. Dr. Leo Suryadinata"...Suatu transgresi kemanusiaan telah terjadi di tanah air ini.
Karya Marga T perlu kita hargai. Semoga upayanya akan dilanjutkan oleh penulis berikut dan berikutnya."Richard Oh"Membaca buku ini, Peristiwa Mei 1998 yang mengguncangkan kita... kembali terhunjam dalam kesadaran pembaca... menantang 'the conscience of our nation'.... Masih banyak orang tidak percaya, tidak mengakui peristiwa hitam ini telah terjadi.... Mudah-mudahan hati nurani bangsa ini terkutuk oleh buku monumental ini."Wimar Witoelar*** "Semua amoy keluar!!!"Lydia menolak, "Saya bukan nonpri! Ini KTP saya! Kan beda...." Sintawati tak dapat membela diri begitu....***Seluruh royalti buku ini akan disumbangkan bagi para korban yang cacat akibat tragedi Mei 1998.
Pada awal tahun tujuh puluhan, saat masyarakat kita haus akan novel hiburan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, bertiuplah angin baru dalam dunia novel kita, Karmila. Novel yang ditulis oleh Marga T yang saat itu masih mahasiswi kedokteran dan terbit pada bulan Desember 1973 itu langsung meledak dan mengalami cetak ulang berkali-kali. Diilhamkan oleh sukses Karmila ini, banyak penulis lain yang kemudian mengikuti jejak Marga T, menulis novel-novel manis. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, tulisan Marga T yang kini dokter merangkap ibu rumah tangga semakin bervariasi. Tidak hanya kisah-kisah cinta yang manis, tetapi juga novel detektif, spionase, dan bahkan cerita satire. Tetapi apa pun bentuk tulisannya, semuanya tetap memperlihatkan kebolehan Marga T. sebagai juru cerita yang lihai.