Sejak pertemuannya dengan Ramon dalam sebuah pesta ultah, Saskia jatuh cinta mabuk kepayang. Segala nasihat Kishi, kakaknya, mengenai pribadi Ramon yang kurang baik, sama sekli tak didengarkan. Ibarat kerikil dilempar ke jurang, sama sekali tak bergema dalam hati Sasi. Dia yakin bahwa Ramon juga membalas cintanya.Sasi malah menuduh kakaknya cemburu? Tapi Kishi tahu letaknya apa yang tengah dimainkan oleh Ramon. "Ya, aku memang berniat menjerat adikmu!" kata Ramon menantang. " Kamu mau apa?""Tapi dia kan masih anak-anak. Belum juga lulus sekolah. Tak mungkin kau serius dengannya," bantah kishi."Siapa yang bilang aku serius?" ejek Ramon. "Aku cuma ingin menjeratnya! Setelah itu, akan kutinggalkan dia dengan hati tercabik seperti kau dulu telah meninggalkan aku! Ingat Kis, aku pernah berjanji akan membalas dendam padamu!"
Pada awal tahun tujuh puluhan, saat masyarakat kita haus akan novel hiburan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, bertiuplah angin baru dalam dunia novel kita, Karmila. Novel yang ditulis oleh Marga T yang saat itu masih mahasiswi kedokteran dan terbit pada bulan Desember 1973 itu langsung meledak dan mengalami cetak ulang berkali-kali. Diilhamkan oleh sukses Karmila ini, banyak penulis lain yang kemudian mengikuti jejak Marga T, menulis novel-novel manis. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, tulisan Marga T yang kini dokter merangkap ibu rumah tangga semakin bervariasi. Tidak hanya kisah-kisah cinta yang manis, tetapi juga novel detektif, spionase, dan bahkan cerita satire. Tetapi apa pun bentuk tulisannya, semuanya tetap memperlihatkan kebolehan Marga T. sebagai juru cerita yang lihai.