Sulit sekali bagi Vanessa untuk menerima kenyataan bahwa ayahnya hanyalah seorang penjual abu yang mati ketabrak mobil Pak Balam, dan dirinya lalu dibesarkan laki-laki itu sebagai penebus dosa. Kori, Robby, serta ibu mereka sama sekali tidak setuju dengan tindakan Pak Balam. Akibatnya, mereka semua memusuhi Vanessa. Terlebih setelah Pak Balam mengangkat gadis itu sebagai ahli waris utama, semua orang berkomplot untuk melenyapkannya. Namun Venessan tidak tahu apa-apa itu lebih sibuk memikirkan cinta yang tak pernah singgah dalam hidupnya.Kasandra, calon ipar Kori, juga mengalami masalah yang sama. Prem, Louis, dan Roger cuma melintas sepintas dalam hidupnya, lalu pergi lagi. Hatinya dipenuhi kengerian, jangan-jangan dia memang terkutuk, setiap laki-laki yang mencintainya pasti akan jatuh sebagai korban. Ketika cinta bersemi kembali, Kasandra menjadi takut, dan berlari menjauh. Keraguan menderanya. Apakah akan diterimanya cinta itu? Sanggupkah dia menerima akibatnya seandainya laki-laki itu menjadi korban yang keempat?Alisha lebih bulat tekadnya daripada Kasandra, dia tidak ingin kawin untuk selamanya, setelah dicampakkan calonnya. Abangnya dulu melakukan hal yang sama terhadap Siska, membuat Johny, abang Siska, menyukurinya. "Rasain si Kris! Sekarang adiknya sendiri ditinggalkan calon suaminya!" Namun tak disangka, calon suami yang berkulit badak itu ternyata masih mengejar-ngejar Alisha! Alisha menjadi geregetan dan mencoba meloloskan diri, sementara laik-laki itu bersumpah takkan melepasnya lagi.
Pada awal tahun tujuh puluhan, saat masyarakat kita haus akan novel hiburan yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, bertiuplah angin baru dalam dunia novel kita, Karmila. Novel yang ditulis oleh Marga T yang saat itu masih mahasiswi kedokteran dan terbit pada bulan Desember 1973 itu langsung meledak dan mengalami cetak ulang berkali-kali. Diilhamkan oleh sukses Karmila ini, banyak penulis lain yang kemudian mengikuti jejak Marga T, menulis novel-novel manis. Seiring dengan berjalannya waktu dan bertambahnya pengalaman, tulisan Marga T yang kini dokter merangkap ibu rumah tangga semakin bervariasi. Tidak hanya kisah-kisah cinta yang manis, tetapi juga novel detektif, spionase, dan bahkan cerita satire. Tetapi apa pun bentuk tulisannya, semuanya tetap memperlihatkan kebolehan Marga T. sebagai juru cerita yang lihai.