Saat hidup Miranda mulai tenang dan kariernya sebagai dosen semakin mantap, tiba-tiba ia dihadapkan pada masa lalunya yang kelabu. Putrinya, yang ia lahirkan ketika remaja tapi direnggut darinya begitu lahir, sakit keras dan berada di ambang kematian. Orangtua angkat anak tersebut meminta Miranda datang dengan harapan kehadiran sang ibu kandung bisa menyembuhkannya. Dalam kecemasan luar biasa atas nasib anak yang belum pernah dilihatnya, Miranda terpaksa mencari keberadaan sang ayah kandung, Abimanyu. Masalahnya, Miranda tidak pernah memberitahu Abimanyu tentang darah daging mereka. Akankah Abimanyu menerimanya?
Maria A. Sardjono sudah menulis sejak remaja tetapi baru dipublikasikan mulai tahun 1974. Hingga kini karyanya berjumlah 80 buku, sebagian dimuat sebagai cerita bersambung terlebih dulu, 150 cerpen, belasan cerita anak-anak, beberapa naskah sandiwara radio, satu buku ilmiah, dan puluhan artikel tentang berbagai macam topik. Ia adalah sarjana Filsafat Sosial Budaya dan master di bidang Filsafat Humaniora. Ia menikah dengan A.J.Sardjono dan dianugerahi empat putra yang semuanya sudah beranjak dewasa